Iklan Beranda

jtvbojonegoro
Rabu, 26 April 2023, 21:27 WIB
Last Updated 2023-04-26T14:27:47Z

ASN BRIN Minta Maaf, Keluarga Sebut Pelaku Punya Riwayat ABK


JOMBANG - Usai dilaporkan oleh Pengurus Daerah Muhamadiyah Kabupaten Jombang, Andi Pangerang Hasanudin, peneliti muda pertama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) masih bisa ditemui di rumah orangtuanya yang ada di Dusun Tanon, Desa Diwek, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, selasa (25/04/2023) kemarin.


Andi Pangerang Hasanudin didampingi sang ibu mengakui kesalahannya dan menyampaikan permohonan maaf. Permohonan maaf ke seluruh warga Muhammadiyah di seluruh Indonesia atas komentar yang dianggap menyakiti seluruh umat di Indonesia.


“Saya minta maaf atas kesalahan saya kepada warga Muhammadiyah di seluruh Indonesia jika dianggap menyakiti,” katanya.


Sementara sang ibu Rahmi Elfidara mengakui, jika tindakan anaknya memang diluar nalar. Ia mengungkapkan, anak pertamanya ini memiliki riwayat anak berkebutuhan khusus (ABK). Komentar tersebut menurutnya dipicu karena tokoh idola anaknya, Profesor Thomas Djamaludin diserang oleh netizen. 


“Karena merasa tidak suka akhirnya meluapkan emosi tersebut. Anak say aini punya Riwayat ABK,” ungkapnya kepada JTV.


Keluarga meminta kasus ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Pihaknya sudah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dan berharap ada penyelesaian yang lebih baik.


Diberitakan sebelumnya, Andi Pangerang dilaporkan oleh PD Muhamadiyah Jombang karena komentarnya di facebook. Andi diduga menyebarkan ujaran kebencian dan ancaman pembunuhan terhadap kelompok Muhammadiyah. (ful/rok)