Iklan Beranda

jtvbojonegoro
Kamis, 30 Juli 2020, 13:40 WIB
Last Updated 2020-07-30T07:01:35Z
TubanViewer

Tradisi Tabuh Lesung Tanda Dimulai Prosesi Hajatan


TUBAN - Warga kabupaten tuban, memiliki tradisi unik, sebelum memulai prosesi sebuah hajatan. Para wanita lanjut usia beramai-ramai memukul lesung untuk menumbuk beras, sehingga tercipta alunan musik khas. Tak hanya menjadi penanda agar masyarakat tahu, suara lesung diyakini dapat mengusir roh jahat.

Pemandangan berbeda terlihat di rumah keluarga sutjipto di desa magersari, kecamatan plumpang, kabupaten tuban, kamis pagi. Sejumlah wanita lanjut usia memakai alat pelindung diri terlihat asik memukul lesung menggunakan batang alu.

Para wanita ini bukan sedang main-main untuk mengusir penat. Pukulan mereka terdengar berirama, sehingga menghasilkan suara musik sangat merdu. Bahkan alunan musik lesung mengundang beberapa tetangga dekat datang melihat.

Memukul lesung atau tabuh lesung ini merupakan prosesi awal untuk memulai hajatan pernikahan putri sutjipto, indah dwi suspa handayani dengan achmad taufan hanifudin. Tradisi peninggalan leluhur ini biasanya digelar sebelum semua pekerjaan rumah dimulai.

Penabuh lesung diharuskan wanita berusia diatas 50 tahun. Pemilik hajatan tidak perlu mengeluarkan biaya, karena biasanya para tetangga akan sukarela datang. Lesung akan ditabuh selama tiga puluh menit.

Selain menjadi penanda agar masyarakat tahu hajatan akan digelar, suara lesung diyakini dapat mengusir roh jahat. Sehingga hajatan dapat terlaksana dengan aman dan lancar hingga akhir.

Sementara tepung yang dihasilkan dari penumbukan beras, digunakan bahan membuat kue kucur. Jajajan tradisional ini digunakan untuk suguhan tamu maupun warga yang membantu proses persiapan hajatan. Tak hanya hajatan pernikakahan, tradisi tabuh lesung biasanya juga digelar sebelum hajatan khitanan.