Iklan Beranda

jtvbojonegoro
Jumat, 18 September 2020, 14:22 WIB
Last Updated 2020-09-18T08:27:27Z
Pojok PituViewer

Sidang Perdana Kasus Bayi, Hasil Tes DNA Identik


NGANJUK - Kasus dugaan tertukarnya bayi di RSUD Nganjuk , kini mulai masuk pada persidangan perdata. Persidangan dengan agenda mediasi antara korban dengan pihak RSUD Nganjuk  ini, digelar secara terbuka. Didalam persidangan, dipublikasikan hasil tes DNA bayi dengan hasil identik. Kedua belah pihak mengalami kebuntuan dalam mediasi, sehingga sidang agenda mediasi lanjutan di tunda hingga minggu depan.

Sidang perdana kasus dugaan bayi tertukar di RSUD Nganjuk , mulai digelar. Sidang berlangsung secara terbuka untuk umum, di ruang kartika pengadilan negeri nganjuk.

Hadir dalam sidang fery sujarwo ayah dari bayi, dan tim kuasa hukum prayugo laksono, dan tim dari kusa hukum RSUD Nganjuk  yang didampingi oleh asisten hukum dan pemerintahan pemkab  nganjuk samsul huda.

Sidang yang dimpin oleh pronggo joyonegoro itu berlansgung sekitar 1 jam, dan dilanjutkan dengan mediasi. Mediasi diruang khusus itu, dipimpin oleh hakim mediasi, andris hendra goutama.

Menurut prayogo laksono, kuasa hukum korban mengaku, mediasi ini tidak menemui hasil, dan sidang ditunda minggu depan. Ia juga mengaku sudah menerima hasil tes dna dari RSUD Nganjuk , dengan hasil bayi identik dengan orangtua. Dan menerima hasil tes dna tersebut.

Meski begitu, ia tidak bisa merubah atas tuntutan immateril senilai 5 miliar rupiah, karena tuntutan sudah masuk ke dalam materi persidangan.

Sementara menurut budi setyohadi kuasa hukum dari RSUD Nganjuk  membenarkan atas turunnya tes DNA bayi yang identik. Ia juga akan melakukan mediasi dengan pihak penggugat. Ia menegaskan kasus tersebut adalah murni kesalahan administrasi saja, dan tidak ada bayi yan tertukar.

sebelumnya, fery sujarwo tak terima atas bayinya yang baru lahir sudah ditentukan oleh pihak dokter berjenis kelamin perempuan. Namun, saat dibawa pulang, ternyata berjenis kelamin laki laki. Bahkan bayi tersebut sudah dalam kondisi tak bernyawa. Sementara pihak rumah sakit mengaku perbedaan jenis kelamin bayi tersebut karena kesalahan administrasi, dan menegaskan bayi tersebut tidak tertukar.