Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Selasa, 22 Desember 2020, 14:31 WIB
Last Updated 2020-12-22T08:57:12Z
BojonegoroViewer

Musim Panen Harga Bawang Merah Anjlok Drastis

Reporter: Samsul Alim

BOJONEGORO - Kondisi tersebut, seperti yang dirasakan para petani di desa duwel, kecamatan kedungadem, kabupaten bojonegoro. Memasuki musim panen kali ini, para petani setempat resah. Mereka mengeluh lantaran harga bawang merah terus merosot.

Bahkan sejak tiga pekan terakhir, harga bawang merah ditingkat petani anjlok drastis dari kisaran harga, 30 ribu rupiah per kilogram, kini tinggal berkisar 7 ribu hingga 10 ribu rupiah saja tiap kilogramnya.

Tidak diketahui pasti turunnya harga bawang ini. Namun petani menduga, kondisi ini lebih disebabkan karena musim panen bawang merah kali ini bersamaan dengan musim panen di daerah lainnya, bahkan tak hanya harganya yang murah. Kondisi ini juga membuat petani makin merugi, sebab modal untuk bertanam dengan harga jual yang di dapatkan tidak sebanding.

Salah satu petani, sunari, menuturkan musim panen ini, harga bawang merah tiba-tiba merosot drastis. Kondisi pasar yang lesu akibat merebaknya pandemi covid-19 membuat para tengkulak, enggan membeli hasil panen petani dengan harga tinggi, lantaran juga khawatir mengalami kerugian.

Penurunan harga jual bawang merah ini. Membuat pendapatan petani turun sekitar 40 persen dibanding saat musim panen tahun lalu.

Sementara itu, menurut sunoyo musim panen bawang merah kali ini dirinya mengaku hanya pasrah dengan harga jual yang ia dapatkan, dari lahan seluas 2 koma 3 hektare miliknya, sebelumnya, mampu menghasilkan omzet hingga 30 juta rupiah. Namun musim ini, hanya menghasilkan 11 juta rupiah saja.

Sunoyo mengaku menderita kerugian yang cukup besar. Terlebih bertanam bawang merah, membutuhkan modal yang tinggi. Terutama pembelian benih, dan pembelian pupuk serta perawatan dengan modal yang besar, di awal tanam lalu, sebab modal yang ia keluar kan sebesar 15 juta rupiah, namun panen kali ini hanya mendapatkan 11 juta rupiah.

Atas kondisi ini. Petani bawang merah mengaku hanya dapat pasrah. Mereka berharap pada musim panen selanjutnya, harga bawang merah tak lagi anjlok, sehingga membuat petani bersemangat membudidayakan bawang merah, dengan keuntungan yang berlipat.