Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Senin, 04 Januari 2021, 14:39 WIB
Last Updated 2021-01-04T08:33:29Z
Pojok PituViewer

Musim Tanam, Petani Gelar Tradisi Clorotan Tolak Balak

Reporter: Saiful Mualimin
 
JOMBANG - Petani dusun banjarsari, desa bareng, kecamatan bareng, jombang, mendatangi area petilasan sunan kudus yang terletak  di pemakaman umum di pinggiran dusun setempat. Mereka datang untuk mengikuti sedekah desa bernama ritual clorotan.  
 
Seluruh petani membawa tumpeng berisi jajanan khas desa. Diantaranya kue clorotan, yang terbuat dari tepung terbungkus daun kelapa muda. Kue pasung, semacam jenang beras bercampur nangka yang dibungkus daun nangka. Kemudian brondong, bisa brondong jagung ataupun brondong ketan dan harus ada kerupuk.
 
Mbah lewi, sesepuh desa mengatakan. Tujuan sedekah jajanan ini adalah menolak berbagai balak. Clorotan menolak sambaran petir. Kue pasung untuk menolak guruh, kue brondong untuk menolak longsor, serta kerupuk untuk menolak terjangan angin kencang. Sehingga diharapkan, petani terhindar dari empat macam balak tersebut ketika tengah  mengolah sawah.

Setelah dilakukan doa yang dipimpin oleh toko agama, petani langsung bertukar tumpeng untuk dimakam bersama sama.  Ritual clorotan merupakan ritual tahunan yang telah digelar petani dusun banjarsari sejak tahun 1950 silam. Berkat pertolongan allah, selama ini tidak pernah ada petani setempat yang tertimpa balak tersambar petir, angin kencang ataupun balak lainnya.