Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Senin, 08 Maret 2021, 14:48 WIB
Last Updated 2021-03-08T07:48:25Z
BojonegoroViewer

Bulog Tanggapi Anjloknya Harga Gabah Di Bojonegoro


BOJONEGORO - Jelang masa panen raya, harga gabah kering panen di kabupaten bojonegoro anjlok atau terus mengalami penurunan. Para petani pun mengeluhkan harga jual gabah yang jauh di bawah harga penentuan pemerintah. Saat ini, harga gabah kering panen di tingkat petani di desa dihargai Rp 3.200 per kilogram hingga Rp 3.500 per kilogramnya.

Anjloknya harga gabah tersebut, membuat para petani semakin merugi karena modal awal yang dikeluarkan oleh para petani tersebut cukup tinggi, akibat harga pupuk saat musim tanam cukup mahal.

Menanggapi hal tersebut, wakil pimpinan bulog cabang bojonegoro, hendra kurniawan, saat dikonfirmasi melalui sambungan telefon mengungkapkan, berdasarkan analisa hasil panen yang dilakukan di desa sitiaji kecamatan sukosewu masih banyak hasil panen gabah milik petani yang jauh di bawah kualitas.

Sesuai dengan peraturan menteri perdagangan nomor 24 tahun 2020, bahwa untuk gabah kering panen, kadar air disarankan maksimal 25%, sementara ada sampah atau kotoran maksimal 10%. Namun dari hasil analisa yang didapatkan, kadar air gabah hasil panen milik para petani sebesar 29,5% kemudian untuk kadar sampah sebesar 29,1%.

Dalam hal ini, harga pembelian pemerintah untuk gabah kering giling di tingkat petani sebesar Rp 5.300 per kilogram dengan syarat kadar air maksimal 14% dan kadar hampa maksimal sebesar 3%.

Diketahui bahwa hingga saat ini bulog belum melakukan penyerapan, namun pihaknya menargetkan pada tahun 2021 ini, penyerapan atau pengadaan gabah sebesar 26.437 ton.