Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Rabu, 10 Maret 2021, 15:04 WIB
Last Updated 2021-03-10T08:04:48Z
Pojok PituViewer

Pedagang Makanan Di Ngawi Terpaksa Gunakan Cabai Kering


NGAWI - Para pedagang makanan di ngawi, mulai menggunakan cabai kering untuk sambal, setelah harga cabai dipasaran menembus 110 ribu rupiah, per kilogram, dalam sebulan terakhir. Salah satunya pedagang bakso yang cukup dikenal di jalan raya ngawi-solo, tepatnya disebelah barat monumen suryo, masuk desa planglor, kecamatan kedunggalar, kabupaten ngawi.

Di kios bakso milik muhammad murdiono inilah, sambal dibuat dari cabai kering dicampur, atau dioplos dengan cabai segar. Hanya dengan cara inilah baksonya bisa bertahan. Apalagi dalam sehari di kios baksonya, membutuhkan hingga 7,5 kilogram, hingga 10 kilogram cabai, untuk sambal. Sedangkan harga cabai dipasaran kini tembus 110 ribu rupiah per kilogram.

Agar biaya produksi sambal tidak membengkak, ia pun terpaksa menggunakan cabai kering dicampur cabai segar untuk sambal. Tak sedikit dari pelanggan yang datang kecewa karena sambalnya menjadi kurang pedas, setelah dicampur cabai kering. Begitu juga warna menjadi pucat.

Harganya cabai kering, hanya selisih 30 ribu rupiah, lebih murah dibandingkan harga cabai segar yang mencapai 110 ribu rupiah per kilogram. Mereka para pedagang makanan hanya bisa berharap pemerintah segera turun tangan agar harga cabai stabil di pasaran. Padahal sebelum terjadi lonjakan harga, harga cabai berkisar 40 ribu, hingga 45 ribu rupiah per kilogram.