BOJONEGORO - Sebuah toko buku di Kabupaten Bojonegoro menjual buku Pondok Pesantren Al-Zaytun. Di rak buku toko ini terlihat ada 4 buku berisi profil Ponpes Al-Zaytun yang dijual dengan harga 100 ribu rupiah.
Pada sampul buku juga ada profil Ponpes Al-Zaytun yang dipimpin Panji Gumilang serta tertera tulisan pusat pendidikan dan pengembangan budaya toleransi, dan perdamaian. Sedangkan di sampul belakang buku, tercatat alamat Ponpes Al-Zaitun di Desa Mekarjata, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Pengelola toko buku setempat, Era mengatakan, buku tersebut sudah lama dijual di toko setempat sejak tahun 2010 an. Buku ini dititipkan oleh salah satu distributor buku. Namun, sejak dipajang sampai saat ini, buku berjumlah 4 buah ini belum laku.
“Sebelumnya juga nggak tahu kalau ada buku ini (Buku Ponpes Al-Zaitun). Ini titipan dari distributor. Sejak dipajang sampai saat ini masih utuh sebanyak 4 buku ini,” jelasnya.
Menanggapi beredarnya buku Ponpes Al-Zaytun di toko buku Bojonegoro, Kasi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Bojonegoro, Moh. Sholihul Hadi mengimbau agar lembaga pendidikan dibawah naungan Kemenag tidak membeli buku tersebut.
“Selain tidak membeli, kami juga imbau agar lembaga pendidikan dibawah naungan kami membeli buku yang sudah terverifikasi oleh Kemenag,” tuturnya. (edo/rok)
Pada sampul buku juga ada profil Ponpes Al-Zaytun yang dipimpin Panji Gumilang serta tertera tulisan pusat pendidikan dan pengembangan budaya toleransi, dan perdamaian. Sedangkan di sampul belakang buku, tercatat alamat Ponpes Al-Zaitun di Desa Mekarjata, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Pengelola toko buku setempat, Era mengatakan, buku tersebut sudah lama dijual di toko setempat sejak tahun 2010 an. Buku ini dititipkan oleh salah satu distributor buku. Namun, sejak dipajang sampai saat ini, buku berjumlah 4 buah ini belum laku.
“Sebelumnya juga nggak tahu kalau ada buku ini (Buku Ponpes Al-Zaitun). Ini titipan dari distributor. Sejak dipajang sampai saat ini masih utuh sebanyak 4 buku ini,” jelasnya.
Menanggapi beredarnya buku Ponpes Al-Zaytun di toko buku Bojonegoro, Kasi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Bojonegoro, Moh. Sholihul Hadi mengimbau agar lembaga pendidikan dibawah naungan Kemenag tidak membeli buku tersebut.
“Selain tidak membeli, kami juga imbau agar lembaga pendidikan dibawah naungan kami membeli buku yang sudah terverifikasi oleh Kemenag,” tuturnya. (edo/rok)