Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Senin, 19 Mei 2025, 17:38 WIB
Last Updated 2025-05-19T10:38:55Z
Bojonegoro

3 Desa Terisolir Banjir Luapan Bengawan Solo, Warga Gunakan Perahu Untuk Aktivitas


BOJONEGORO - Banjir akibat luapan Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Bojonegoro terus meluas. Desa paling parah terdampak banjir luapan Bengawan Solo, adalah Desa Kalisari, Tanggungan, dan Lebaksari Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro.

Di wilayah ini, banjir sudah memasuki pemukiman warga sejak minggu malam, dan terus naik hingga hari ini.

Banjir tak hanya menggenangi area pemukiman dan persawahan. Namun juga menutup akses jalan utama menuju ketiga desa tersebut. Akibatnya aktivitas warga pun menjadi terhambat.

Saat ini, agar dapat beraktifitas sejumlah warga terdampak nekat menerobos banjir dengan berjalan kaki sejauh hampir dua kilometer. Sementara sebagian warga lainnya, memilih menggunakan perahu, untuk menjalankan aktifitas, bekerja maupun keperluan lainnya.

Warga mengaku banjir akibat luapan Bengawan Solo ini, sudah berlangsung sejak kemarin. Hingga kini volume air masih terus naik dengan ketinggian bervariasi antara 40 centimeter hingga satu meter.

Meski telah dikepung banjir. Namun warga masih enggan mengungsi, mereka hanya memindahkan barang ke tempat aman, agar nantinya dapat dimanfaatkan kembali saat banjir surut.

Mereka juga mengaku sudah terbiasa menghadapi banjir seperti ini, sebab, rutin terjadi setiap tahunnya disaat musim penghujan.

“Kalau keluar untuk beraktifitas ya harus pakai perahu, sudah biasa sama banjir karena rutin tiap tahunnya,” ujar Ahmad Naim, warga Lebaksari.

Selain Desa Lebaksari, Tanggungan, Dan Kalisari Kecamatan Baureno. Banjir akibat luapan Bengawan Solo juga merendam belasan desa di tujuh wilayah kecamatan. Yakni Kecamatan Trucuk, Kalitidu, Dander, Bojonegoro Kota, Kapas, Kanor, dan Kecamatan Baureno. Edo/lim.