Iklan Beranda

jtvbojonegoro
Jumat, 04 September 2020, 14:21 WIB
Last Updated 2020-09-04T07:21:29Z
BojonegoroViewer

Belasan Hektar Tanaman Melon Rusak Diserang Hama


BOJONEGORO - Cuaca tak menentu dalam sepekan terakhir. Membuat petani buah melon di kabupaten bojonegoro, resah. Tanaman melon yang telah dirawat susah payah, rusak, diserang hama tepung dan trotol. Serangan hama ini, menyebabkan batang dan daun tanaman layu kering, sementara sebagian besar buah menjadi kerdil. Bahkan buah yang diserang hama, menjadi busuk dan rontok sehingga tak dapat dipanen. Para petani rugi hingga jutaan rupiah.

Kondisi tersebut, dirasakan para petani di desa mlinjeng, kecamatan sumberrejo, kabupaten bojonegoro. Cuaca tak menentu, kadang panas dan mendadak hujan dalam sepekan terakhir, membuat belasan hektar tanaman melon yang dibudidayakan petani setempat, mendadak rusak dan tumbuh tidak optimal.

Kondisi ini diperparah dengan munculnya berbagai macam serangan hama. Seperti jamur tepung dan trotol yang meningkat musim ini. Hampir sebagian besar buah yang dihasilkan tumbuh tak maksimal dan menjadi kerdil. Sebagian buah, bahkan gagal panen karena rusak dan rontok ke tanah.

Dampaknya para petani, dipastikan mengalami kerugian yang besar, mencapai puluhan  juta rupiah. Kerugian diakibatkan tingginya biaya dan modal bercocok tanam, serta pemupukan, dan perawatan.

Selain itu, hasil panen juga hampir dipastikan turun drastis, lebih dari 60 persen dibanding musim sebelumnya. Jika dalam kondisi normal sepetak lahan berukuran 200 meter persegi mampu menghasilkan rata-rata 3 ton buah melon. Maka kini diperkirakan hanya mampu menghasilkan tak lebih dari satu ton saja tiap petaknya.

Selain itu, menurunnya kualitas buah yang dihasilkan juga berdampak pada harga jual buah melon ditingkat petani. Buah yang kerdil hanya laku dengan harga murah atau sepertiga dari harga buah normal. Sementara buah dengan ukuran normal diatas satu setengah kilogram perbiji, kini hanya laku empat ribu rupiah saja perkilogram atau turun dibanding harga sebelumnya yang mencapai kisaran tujuh ribu rupiah perkilogram.

Para petani mengaku bertanam melon pada musim ini, cukup sulit. Curah ekstrim disertai meningkatnya serangan hama, membuat para petani harus bekerja ekstra keras. Para petani juga harus mengeluarkan biaya berlebih untuk memberantas serangan hama yang sulit ditanggulangi. Seperti pemotongan dan penyemprotan obat anti jamur dan virus. Upaya ini dilakukan rutin tiap hari dengan harapan serangan hama tak makin menyebar dan meluas.

Para petani berharap, selama sisa waktu ini, tanaman yang telah dirawat selama lebih dari satu bulan ini, mampu bertahan. Sehingga masih ada sisa buah, untuk dipanen.