Iklan Beranda

jtvbojonegoro
Selasa, 22 September 2020, 14:54 WIB
Last Updated 2020-09-22T08:02:53Z
BojonegoroViewer

Musim Panen, Harga Bawang Merah Anjlok Drastis


BOJONEGORO - Ditengah merebaknya pandemi covid-19. Para petani di kabupaten bojonegoro resah dan mengeluh, akibat terus merosotnya harga bawang merah. Pada musim panen kali ini, harga bawang merah ditingkat petani turun drastis, dari kisaran 25 ribu rupiah perkilogram, menjadi 15 ribu rupiah perkilogram.

Kondisi tersebut, seperti yang dirasakan para petani di desa cancung, kecamatan bubulan, kabupaten bojonegoro. Memasuki musim panen kali ini, para petani setempat resah. Mereka mengeluh lantaran harga bawang merah terus merosot.

Bahkan sejak dua pekan terakhir, harga bawang merah ditingkat petani anjlok drastis dari kisaran harga 25 ribu rupiah per kilogram menjadi 15 ribu rupiah saja tiap kilogramnya.

Tidak diketahui pasti turunnya harga bawang ini. Namun petani menduga, kondisi ini lebih disebabkan karena sedikitnya tengkulak yang beroperasi atau melakukan pembelian bawang langsung dari petani, akibat dampak merebaknya covid-19. Bahkan tak hanya harganya yang murah. Kondisi ini juga membuat petani makin kesulitan menjual hasil panen.

Salah satu petani bawang merah, samari menuturkan. Musim panen ini, harga bawang merah tiba-tiba merosot drastis. Kondisi pasar yang lesu akibat merebaknya pandemi covid-19 membuat para tengkulak, enggan membeli hasil panen petani dengan harga tinggi, lantaran juga khawatir mengalami kerugian.

Penurunan harga jual bawang merah ini. Membuat pendapatan petani turun sekitar 40 persen dibanding saat normal lalu.

Dari dua petak sawahnya, dengan hasil panen satu ton bawang merah. Sebelumnya, mampu menghasilkan omzet hingga 20 juta rupiah. Namun musim ini, hanya menghasilkan 9 juta rupiah saja.

Meski tak sampai menderita kerugian. Namun hal ini membuat keuntungan yang didapat menjadi minim. Apalagi bertanam bawang merah, membutuhkan modal yang tinggi. Terutama pembelian benih, di awal tanam lalu, yang mencapai 50 ribu rupiah perkilogram.

Atas kondisi ini. Petani bawang merah mengaku hanya dapat pasrah. Mereka berharap pada musim panen selanjutnya, harga bawang merah tak lagi anjlok, sehingga membuat petani bersemangat membudidayakan bawang merah, dengan keuntungan yang berlipat.