Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Selasa, 27 Oktober 2020, 14:52 WIB
Last Updated 2020-10-27T07:52:10Z
BojonegoroViewer

Sungai Irigasi Mengering, 34 Hektar Padi Gagal Panen

Reporter: Samsul Alim

BOJONEGORO - Lebih dari dua bulan dilanda musim kemarau. Sejumlah sungai dan saluran irigasi di kecamatan sumberrejo, kabupaten bojonegoro, mengalami kekeringan. Kondisi ini membuat 34 hektar tanaman padi dipastikan gagal panen. Sehingga membuat para petani mengalami kerugian hingga jutaan rupiah.

Salahsatu sungai yang mengering akibat dampak musim kemarau ini, adalah sungai gandong. Sungai yang menjadi sarana irigasi pertanian di wilayah kecamatan sumberrejo, kabupaten bojonegoro ini, telah lama mengering, sehingga tak dapat lagi mengairi lahan sawah milik para petani, di sekitarnya.

Kondisi ini, membuat 34 hektar tanaman padi yang berada di desa karangdowo kecamatan setempat, puso atau mengalami gagal panen. Kurangnya pasokan air, membuat tanaman yang seharusnya tumbuh subur, justru tak tumbuh maksimal. Bahkan kini, tak mampu mengeluarkan biji.

Para petani setempat mengaku, hujan yang tak lagi turun dua bulan lalu, membuat sungai gandong yang mereka andalkan untuk irigasi sawah, tak lagi berfungsi lantaran telah lama mengering.  

Dampaknya, membuat petani rugi besar. Sebab, sebagian besar padi yang terlanjur mereka tanam sebelumnya, kini mengalami puso atau gagal panen.

Bahkan, kalaupun masih ada sisa. Hasilnya sangat sedikit, kurang dari 20 persen dari kondisi normal. Jika normalnya sepetak lahan sawah seluas 100 meter persegi mampu menghasilkan rata-rata satu ton gabah. Kini hanya mampu menghasilkan kurang dari empat karung saja, dan itupun dengan kualitas yang buruk.

Selain kekurangan pasokan air. Rendahnya hasil panen ini, juga disebabkan munculnya serangan hama yang meningkat musim ini. Selain burung pemakan biji, petani juga dipusingkan dengan wabah hama tikus yang kerap menyerang tanaman, saat malam hari.

Atas kondisi ini, petani mengaku tak dapat berbuat banyak. Mereka hanya berharap pemerintah turun tangan membantu kesulitan petani. Bantuan benih, sangat diharapkan untuk persiapan cocok tanam di musim selanjutnya.