Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Selasa, 10 November 2020, 13:24 WIB
Last Updated 2020-11-10T08:12:58Z
TubanViewer

Pupuk Langka, Petani Hadang Truk Pengangkut Pupuk Subsidi

Reporter: Khusni Mubarok

TUBAN - Ratusan petani di desa jadi, kecamatan semanding, kabupaten tuban, nekat menghadang tiga truk pengangkut pupuk bersubsidi yang melintas di desa setempat. Penghadangan truk pupuk bersubsidi ini dilakukan para petani, akibat sulitnya dan langkanya mendapat pupuk bersubsidi. Padahal, saat ini, para petani sedang memasuki musim tanam.

Mendapati laporan penghadangan ini, polisi langsung datang ke lokasi kejadian untuk menghalau para petani nekat ini. Meski demikian, massa yang terlanjur emosi bersikeras membeli pupuk bersubsidi, yang bukan jatahnya.

Sempat terjadi adu mulut antara petani dan polisi yang berusaha menengahi permasalahan. Namun, massa petani tidak sampai melakukan aksi anarkis pengrusakan maupun penjarahan. Mereka hanya ingin membeli pupuk, lantaran kesulitan mendapat pupuk saat memasuki masa tanam.

Pupuk bersubsidi ini sebenarnya hendak didistribusikan untuk petani di wilayah kecamatan grabagan. Namun di tengah perjalanan, laju ketiga truk dihentikan ratusan petani. Massa sempat menurunkan muatan pupuk salahsatu truk, dan hendak membelinya secara paksa.

Musim tanam yang datang bersamaan antara lahan persawahan dan ladang, menyebabkan kebutuhan pupuk tinggi. Selain itu peraturan baru penggunaan kartu tani menjadi menambah keresahan petani. Sehingga muncul kekhawatiran tidak mendapat pupuk, yang memicu aksi penghadangan.

Aksi petani mereda setelah dilakukan mediasi bersama distributor dan aparat kepolisian. Meski berjalan cukup alot dan nyaris ricuh, akhirnya disepakati petani mendapat kiriman jatah pupuk bersubsidi lebih cepat. Sebagai gantinya, tiga pupuk yang dihadang diijinkan melanjutkan perjalanan.

Penghadangan pupuk bersubsidi seperti ini sudah tiga kali selama satu bulan terakhir. Sebelumnya petani kecamatan singgahan dan petani kecamatan merakurak, tuban, juga melakukan enghadangan serupa. Aksi massa ini dipicu sulitnya mendapat pupuk bersubsidi pada masa tanam.