Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Rabu, 11 November 2020, 21:03 WIB
Last Updated 2020-11-11T14:03:12Z
LamonganViewer

Stok Tembakau Di Gudang Melimpah, Petani Merugi

Reporter: Zulkifli Zakaria

LAMONGAN - Para petani tembakau di kabupaten lamongan yang seharusnya saat ini memanen tembakau mereka, tak bisa berbuat banyak. Hal ini dikarenakan gudang tembakau yang ada di daerahnya sudah tidak mau membeli tembakau hasil panen petani. Pasalnya, stok tembakau di gudang masih penuh.

Kondisi tersebut salah satunya dirasakan petani di desa ngelebur, kecanatan kedungpring, kabupaten lamongan. Meski telah memasuki masa panen, petani setempat memilih membiarkan tamanan tembakau mereka terbengkalai. Hal ini lantaran, pihak pembeli tak lagi menerima penjualan dari petani tembakau setempat. Hal ini terjadi lantaran stok tembakau masih menumpuk.

Akibat kejadian ini, sebagian petani menebangi tanaman tembakau tersebut karena sudah tidak laku lagi. Kalaupun terpaksa dijual diluar, harga tembakau juga anjlok.

Harga tembakau, saat ini anjlok, jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Yang mana harga daun tembakau untuk rajangan kering, perkilonya dihargai sepuluh ribu rupiah, padahal sebelumnya masih dikisaran harga dua puluh ribu hingga tiga puluh ribu rupiah. Sedangkan tembakau basah daun saat ini perkilo gramnya hanya laku seribu rupiah, padahal bulan-bulan sebelumnya bisa mencapai lima ribu rupiah.

Para petani tembakau di enam kecamatan yaitu kecamatan sukorame , bluluk , sambeng , ngimbang , modo dan kedung pring , berharap kepada pihak pemerintah daerah untuk bisa mencari jalan keluar nya. Di karenakan akibat ditutupnya gudang tembakau ini, para petani mengalami kerugian puluhan juta rupiah.