Iklan Beranda

jtvbojonegoro
Jumat, 26 Februari 2021, 14:09 WIB
Last Updated 2021-02-26T07:09:53Z
TubanViewer

Tiga Dusun Hilang Tergusur Untuk Kilang Minyak Pertamina


TUBAN - Dusun tadahan, desa wadung, kecamatan jenu, kabupaten tuban, berubah menjadi kampung mati. Jalan beraspal masuk desa terlihat sepi tanpa kendaraan lalu lalang. Bahkan sejumlah bangunan rumah dan kandang telah kosong dan mulai rusak karena tidak dirawat.
 
Kondisi serupa juga terlihat di dusun boro dan dusun ringin. Sebagian besar warga telah meninggalkan rumah, dan berpindah tempat tinggal. Mereka mengajak keluarganya membangun rumah baru dari uang ganti untung pembebasan lahan kilang minyak pertamina-rosneft.
 
Berdasarkan data, terdapat sebanyak 151 kepala keluarga desa wadung harus angkat kaki. Rumah dan pekarangan mereka terkena pembebasan lahan untuk kilang minyak pertamina-rosneft. Relokasi warga ini membuat tiga dusun dipastikan hilang dari administrasi pemerintahan desa wadung.
 
Dari pembebasan kilang minyak pertamina-rosneft ini, warga mendapat ganti untung senilai miliaran rupiah. Lahan warga dihargai antara 650 ribu hingga 800 ribu rupiah per meter persegi. Sementara pemukiman dihargai lebih mahal diatas satu juta rupiah per meter.
                                   
Pertamina sebenarnya menyiapkan tempat relokasi di lahan milik perhutani. Namun, beberapa warga terpaksa masih harus tinggal di kampung lama. Sebab, hingga kini belum ada kejelasan lahan relokasi dan kapan rumah mereka dibangun.
 
Kondisi ini membuat warga terpaksa harus menempati kampung yang sudah sepi. Mereka ditinggalkan para tetangga yang memilih relokasi mandiri menggunakan uang ganti untung dari pertamina.
 
Salah satunya marni, 47 tahun, warga dusun tadahan, desa wadung, kecamatan jenu, tuban. Dia bersama suaminya, masih menempati rumah meski sudah tidak ada tetangga, sembari menunggu rumah relokasi dari pertamina di kawasan perhutani.
 
Diketahui, proyek pembangunan kilang grass root refinery,grr, pertamina-rosneft membutuhkan lahan seluas 1.050 hektar. Dengan rincian 821 lahan darat, dan sisanya reklamasi laut. Lahan darat tersebar di tiga desa, yaitu desa sumurgeneng, desa kaliuntu, dan desa wadung.