BOJONEGORO - Momen libur lebaran seperti sekarang ini, menjadi berkah tersendiri bagi para penyedia jasa penyeberangan sungai, di sepanjang aliran bengawan solo. Salah satunya, penyeberangan perahu di desa semambung, kecamatan kanor, kabupaten bojonegoro menuju kabupaten tuban dan sebaliknya.
Banyaknya warga yang memanfaatkan jasa penyebrangan sungai, selama libur lebaran ini. Membuat omzet penghasilan mereka, naik hingga empat kali lipat, jika dibandingkan dengan hari biasa.
Jika pada hari biasa, penghasilan mereka rata-rata hanya mencapai satu juta hingga satu juta dua ratus ribu rupiah per hari. Namun, selama momen libur lebaran ini, jumlah tersebut naik drastis, hingga mencapai rata-rata empat juta rupiah per harinya.
Melonjaknya penumpang ini, disebabkan banyak warga yang sedang bepergian maupun berlibur memanfaatkan momen libur lebaran idul fitri. Mereka datang dari kabupaten bojonegoro dan sekitarnya, menuju kabupaten tuban, maupun sebaliknya.
Warga mengaku memilih angkutan perahu karena dinilai lebih murah, dekat dan efisien. Sedangkan jika menggunakan jalan darat, mereka harus menempuh jarak yang lebih jauh mencapai sembilan kilometer, memutar melewati jembatan babat lamongan, di timur, atau melewati jembatan kapas, bojonegoro, di wilayah barat.
Untuk menggunakan jasa penyeberangan sungai terpanjang di pulau jawa ini. Warga hanya dikenakan tarif sebesar tiga ribu rupiah untuk satu orang, empat ribu rupiah jika dua orang atau berboncengan, serta lima ribu rupiah, untuk tiga orang atau sekeluarga. Ongkos tersebut sudah termasuk barang dan motor yang mereka bawa.
Penyeberangan ini, merupakan salah satu jalur alternatif dari kabupaten bojonegoro menuju tuban , dan sebaliknya. Diprediksi penumpang jasa penyeberangan ini, masih akan meningkat dan terus bertahan, setidaknya hingga sepekan mendatang.
Banyaknya warga yang memanfaatkan jasa penyebrangan sungai, selama libur lebaran ini. Membuat omzet penghasilan mereka, naik hingga empat kali lipat, jika dibandingkan dengan hari biasa.
Jika pada hari biasa, penghasilan mereka rata-rata hanya mencapai satu juta hingga satu juta dua ratus ribu rupiah per hari. Namun, selama momen libur lebaran ini, jumlah tersebut naik drastis, hingga mencapai rata-rata empat juta rupiah per harinya.
Melonjaknya penumpang ini, disebabkan banyak warga yang sedang bepergian maupun berlibur memanfaatkan momen libur lebaran idul fitri. Mereka datang dari kabupaten bojonegoro dan sekitarnya, menuju kabupaten tuban, maupun sebaliknya.
Warga mengaku memilih angkutan perahu karena dinilai lebih murah, dekat dan efisien. Sedangkan jika menggunakan jalan darat, mereka harus menempuh jarak yang lebih jauh mencapai sembilan kilometer, memutar melewati jembatan babat lamongan, di timur, atau melewati jembatan kapas, bojonegoro, di wilayah barat.
Untuk menggunakan jasa penyeberangan sungai terpanjang di pulau jawa ini. Warga hanya dikenakan tarif sebesar tiga ribu rupiah untuk satu orang, empat ribu rupiah jika dua orang atau berboncengan, serta lima ribu rupiah, untuk tiga orang atau sekeluarga. Ongkos tersebut sudah termasuk barang dan motor yang mereka bawa.
Penyeberangan ini, merupakan salah satu jalur alternatif dari kabupaten bojonegoro menuju tuban , dan sebaliknya. Diprediksi penumpang jasa penyeberangan ini, masih akan meningkat dan terus bertahan, setidaknya hingga sepekan mendatang.
