Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Kamis, 23 September 2021, 15:45 WIB
Last Updated 2021-09-23T09:32:41Z
Pojok PituViewerViral

Selain Tolak Impor, Petani Juga Keluhkan Anjloknya Harga Jagung


NGANJUK - Sejumlah petani di kecamatan loceret, kabupaten nganjuk, mengeluhkan anjloknya harga jagung ditingkatan petani. Harga jagung yang seminggu lalu masih dikisaran harga 5 ribu rupiah perkilogramnya, kini terjun bebas menjadi 3 ribu 6 ratus rupiah perkilogramnya.

Padahal, kualitas jagung hasil panen petani setempat, saat ini sedang bagus-bagusnya. Sayangnya, kondisi ini tidak dibarengi dengan harga jual yang layak.

Anjloknya harga jagung dalam sepekan terakhir, membuat para petani hanya balik modal alias tidak untung. Pasalnya, pengeluaran untuk biaya perawatan selama masa tanam membengkak, akibat tingginya harga pupuk dipasaran.

Atas kondisi ini, para petani berharap presiden jokowi segera turun tangan membantu menstabilkan harga jagung. Selain itu, para petani juga menolak adanya impor jagung, mengingat hasil panen petani cukup melimpah, serta dikhawatirkan akan membuat harga jual jagung lokal semakin merosot.

Terkait hal ini, dinas pertanian  nganjuk berkomentar bahwa turunnya harga jagung diduga akibat adanya protes dari peternak petelur unggas beberapa waktu lalu.

Untuk itu, pihaknya mengusulkan kepada pemerintah pusat, agar tidak melakukan impor jagung, dan memberikan subsidi kepada peternak unggas agar juga tidak mengalami kerugian. Sehingga peternak unggas dan petani jagung sama sama mengalami keuntungan.

Saat ini, di kabupaten nganjuk, ada sebanyak 15 ribu hektar tanaman jagung yang siap panen, dengan kualitas hasil panen yang cukup bagus.