Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Senin, 29 November 2021, 16:39 WIB
Last Updated 2021-11-29T09:50:41Z
Pojok PituViewerViral

Budidaya Maggot , Hasilkan Rupiah Dari Makhluk Pengurai Sampah



TULUNGGAGUNG - Maggot atau belatung mungkin terdengar menjijikkan bagi sebagian orang, tetapi tidak bagi ade trisna putra pratama, warga desa bendosari, kecamatan ngantru, tulungagung. Pengelola bank sampah berkah ini justru membudidayakan maggot, karena selain bermanfaat untuk mengurai sampah, juga mendatangkan pundi-pundi rupiah.

Menurut ade , membudidayakan larva lalat jenis black soldier fly, bsf ini tidaklah sulit. Maggot cukup ditempatkan di kotak agar tidak keluar , dan aman dari predator yakni tikus dan semut. Saat ini yang sering menjadi kendala bagi ade, justru ketersediaan pakan maggot yaitu limbah organik. Maggot dikenal sangat rakus dan cepat dalam mengurai sampah organik. Dalam siklus hidupnya selama 21 hari sebelum menjadi menjadi lalat, maggot yang berasal dari 10 gram telur bsf, bisa menghabiskan 40 kilogram sampah organik.

Ade mengatakan, dari 10 gram telur bsf bisa menghasilkan 20 kilogram maggot saat panen. Dari belasan kotak yang dimiliki, ade bisa panen rata-rata 20 kilogram setiap hari. Di pasaran saat ini, maggot segar yang digunakan untuk pakan ikan maupun ayam, dihargai 6 ribu rupiah perkilogram.

Ade menambahkan, dalam budidaya maggot tidak ada yang terbuang. Sampah terurai bekas maggot atau kasgot , bisa langsung digunakan sebagai pupuk organik. Ade berharap adanya dukungan dari pemerintah, agar budidaya maggot bisa semakin berkembang di tulungagung. Harapannya, dengan berkembangnya budidaya maggot tersebut, bisa mengurangi penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir.