Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Sabtu, 04 Desember 2021, 16:06 WIB
Last Updated 2021-12-04T09:20:11Z
TubanViewerViral

Menikmati Sate Kambing Muda Bumbu Kacang Di Perbatasan Tuban-Bojonegoro



TUBAN - Bagi anda pecinta kuliner sate, belum lengkap rasanya jika belum berkunjung ke warung sate banyuurip yang ada di perbatasan kabupaten tuban dengan bojonegoro ini. Sesuai namanya, warung ini terletak di desa banyuurip, kecamatan senori, kabupaten tuban.

Warung sate yang dibuka 20 tahun lalu ini, setiap harinya tidak pernah sepi pembeli. Berbagai jenis sate bisa anda temui di warung nurkholis ini. Namun, yang paling diburu para pecinta kuliner adalah sate kambing bumbu kacang.

Untuk mendapatkan cita rasa daging yang gurih empuk dan lezat, pemilik warung sate ini memiliki resep tersendiri. Yakni daging kambing harus berasal dari kambing muda dan resep lain yang dirahasiakan.

Daging kambing yang telah ditusuk, terlebih dahulu dimasukkan kedalam adonan kecap yang telah dicampur bumbu lengkap. Kemudian dibakar diatas arang hingga benar-benar matang. Setelah itu, sate kambing ini diberikan bumbu kacang bersama irisan bawang merah, tomat dan jeruk nipis.

Menurut para pelanggan, mereka rela datang jauh-jauh ke warung sate yang ada di perbatasan tuban-bojonegoro ini untuk merasakan sensasi kelezatan sate kambing muda khas dengan bumbu kacang. Ini berbeda dengan tempat lain yang sebagian besar menyajikan dengan bumbu kecap saja.

Selain sate kambing bumbu kacang, di warung ini juga disediakan sate kambing bumbu kecap, sate ayam serta sate sapi. Tak hanya itu, di warung legendaris ini juga disediakan masakan lain seperti gule, rawon, sop buntut hingga tongseng yang juga menjadi daya tarik para pelancong luar kota.

Satu porsi sate kambing dijual dengan harga 35 ribu rupiah. Sementara sate sapi 37 ribu rupiah. Sedangkan sate ayam 15 ribu rupiah. Dalam sehari, warung sate ini menghabiskan sedikitnya 700 tusuk sate kambing, 400 tusuk sate ayam serta 100 tusuk sate sapi.

Para pelanggan yang datang, tidak hanya dari tuban dan bojonegoro saja. Mereka sebagian juga datang dari blora jawa tengah hingga surabaya.