BOJONEGORO - Sebanyak 16 perwakilan dari 200 korban dugaan investasi dan arisan online bodong, pada selasa pagi, mendatangi mapolres bojonegoro. Mereka datang untuk melaporkan dugaan penipuan dan penggelapan yang dilakukan oleh wanita berinisial E-A, warga kecamatan parengan tuban.
Para korban, rata-rata mengaku tertarik untuk investasi karena tergiur keuntungan yang cukup fantastis dari nilai investasi. Selama 10 hari investasi, mereka akan mendapatkan keuntungan 10 persen dari total uang yang diinvestasikan. Namun, sejak beberapa pekan terakhir, keuntungan yang dijanjikan tak kunjung direalisasikan.
Bahkan, sejak sabtu malam, terlapor dikabarkan telah meninggalkan kediamannya di desa ngampel, kecamatan kapas, bojonegoro. Para korban yang was-was sempat mendatangi kediaman hingga tempat usaha terlapor, namun tidak menemukan terlapor.
Menurut sejumlah korban yang datang ke mapolres bojonegoro, korban dari dugaan investasi dan arisan bodong ini mencapai 200 orang. Total kerugian ditaksir mencapai 5 miliar rupiah. Para korban ini mayoritas berasal dari kabupaten bojonegoro dan tuban. Sementara arisan online tersebut, diikuti oleh para kerabat, teman dekat, dan kenalan terlapor.
Para korban berharap, kasus ini segera ditangani oleh pihak kepolisian, dan uang yang sudah mereka investasikan, bisa dikembalikan.
Para korban, rata-rata mengaku tertarik untuk investasi karena tergiur keuntungan yang cukup fantastis dari nilai investasi. Selama 10 hari investasi, mereka akan mendapatkan keuntungan 10 persen dari total uang yang diinvestasikan. Namun, sejak beberapa pekan terakhir, keuntungan yang dijanjikan tak kunjung direalisasikan.
Bahkan, sejak sabtu malam, terlapor dikabarkan telah meninggalkan kediamannya di desa ngampel, kecamatan kapas, bojonegoro. Para korban yang was-was sempat mendatangi kediaman hingga tempat usaha terlapor, namun tidak menemukan terlapor.
Menurut sejumlah korban yang datang ke mapolres bojonegoro, korban dari dugaan investasi dan arisan bodong ini mencapai 200 orang. Total kerugian ditaksir mencapai 5 miliar rupiah. Para korban ini mayoritas berasal dari kabupaten bojonegoro dan tuban. Sementara arisan online tersebut, diikuti oleh para kerabat, teman dekat, dan kenalan terlapor.
Para korban berharap, kasus ini segera ditangani oleh pihak kepolisian, dan uang yang sudah mereka investasikan, bisa dikembalikan.
