Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Sabtu, 09 April 2022, 14:44 WIB
Last Updated 2022-04-09T09:07:41Z
BojonegoroViewerViral

Masjid Tertua Di Bojonegoro, Peninggalan Kerajaan Mataram Islam


SKETSA RAMADHAN - Inilah masjid jami' nurul huda, salah satu masjid peninggalan zaman kerajaan, yang mempunyai nilai sejarah sangat tinggi. Masjid ini terletak di tepi sungai bengawan solo, desa cangaan, kecamatan kanor, kabupaten bojonegoro.

Meski dikenal sebagai masjid tertua di bojonegoro. Namun bangunan yang modern, mengesankan jika tempat ibadah umat islam ini bukanlah tempat yang kuno. Kesan pertama yang memperlihatkan keadaan masjid zaman dahulu, terlihat pada daun pintu yang terbuat dari kayu jati tua, terdapat tulisan huruf arab dan huruf aksara jawa di teras depan.

Sementara pada pintu masjid tertulis dua kalimat bertuliskan laailaha illallah di kanan, dan muhammad rasulullah di kiri, dengan tulisan arab gundul. Dibawahnya terdapat pula tulisan angka arab 1262 hijriyah, yang menunjukkan tahun dibuatnya. Kemudian jika masuk ke dalam masjid, maka akan di perlihatkan dengan 4 tiang besar sebagai penyangga utama masjid.

Ke 4 tiang penyangga masjid itu, berbahan dari kayu jati, yang usianya sudah ratusan tahun, dan masih asli sejak dahulu berdirinya masjid. Sementara itu, langit langit atas masjid, juga masih asli peninggalan zaman dahulu.

Menurut abdul hakim, ketua masjid jami' nurul huda. Masjid ini dibangun oleh pendatang dari kerajaan mataram islam, bernama ki ageng wiroyudo yang lari karena di kejar-kejar oleh pasukan belanda. Ia lari dengan menyusuri sungai bengawan solo.

Sejak berdiri, masjid ini telah mengalami beberapa kali renovasi.  Pada renovasi ke 3 mulai diletakkan sebuah prasasti, yaitu ditulisnya tahun 1262 hijriyah di daun pintu masjid. Ini kemudian menjadi icon masjid yang masih dipertahankan hingga renovasi ke 5 sekarang.

selain mempunyai nilai sejarah, masjid jami' nurul huda pernah di singgahi oleh beberapa tokoh penting, mulai kyai haji hasyim asy'ari pendiri nahdlatul ulama', hingga kiyai haji hasib wahab chasbullah yang meresmikan renovasi masjid ke 5.

ada sejumlah benda peninggalan pada zaman kerajaan mataram islam yang hingga kini masih tersimpan baik di masjid jami' nurul huda. Mulai dari beduk masjid peninggalan ki ageng wiroyudo, peti kayu jati yang diperkirakan usianya 342 tahun. Bahkan karpet masjid jami' nurul huda, yang pernah dipinjam di pendopo bojonegoro, digunakan untuk menyambut kedatangan presiden ir. Soekarno, saat ini masih ada dan tersimpan utuh di ruangan masjid.

Selain itu, juga masih terdapat sebuah bencet, atau petunjuk waktu sholat pada zaman dahulu, yang masih terawat berada di depan samping masjid. Masjid jami' nurul huda, dapat menampung para jama'ah hingga 700 orang, dan kini masjid jami' nurul huda, masih aktif dipergunakan oleh masyarakat sekitar untuk beribadah, serta kegiatan keagamaan lainnya.