Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Sabtu, 25 Juni 2022, 15:26 WIB
Last Updated 2022-06-25T08:26:53Z
Pojok PituViewerViral

Wabah PMK Pengaruhi Penjualan Daging Sapi di Pasar Ngawi


NGAWI - Maraknya kasus ternak sapi yang terifeksi virus penyakit mulut dan kuku (pmk) berdampak pada penjualan daging sapi di pasar tradisional yang ikut menurun. Sejumlah pedagang mengaku jika tingkat konsumsi masyarakat beberapa pekan terakhir ini turun drastis.

Salah satunya dirasakan oleh siyam, salah satu penjual daging sapi. Ia mengaku jika sebelum merebaknya pmk bisa menjual daging sapi 30 kilogram dalam sehari, saat ini hanya bisa menjual 15 kilogram per hari. Menurutnya setiap pembeli yang datang pasti bertanya lebih dahulu. Sebab khawatir jika daging yang dibelinya ternyata merupakan sapi yang terinfeksi pmk.

Padahal sering kali ia mendapat sosialisasi dari dokter hewan yang keliling ke pbn memastikan bahwa daging sapi yang terkena pmk masih aman. Hanya perlu untuk merebus lebih dalam dari sebelumnya. Selain itu daging yang dijual pasti sudah mendapatkan pemeriksaan dari dokter hewan yang disembelih. Sehingga dipastikan daging yang beredar di pasar pasti aman untuk dikonsumsi. Hal yang sama, dikatakan itis, pedagang daging lainnya. Namun, ia mengaku cukup beruntung sudah ada pelanggan tetap dari beberapa pedagang bakso maupun makanan lainnya yang menjual masakan daging sapi.

Sementara meski pmk merebak namun tidak mempengaruhi harga jual daging sapi. Harga daging sapi masih bertahan rp 120 per kilogram, untuk kualitas super, dan rp 105 sampai 110 ribu untuk biasa.