Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Senin, 20 Februari 2023, 15:49 WIB
Last Updated 2023-02-20T08:49:02Z
BojonegoroViewerViral

Padi Terendam Banjir, Petani di Bojonegoro Terpaksa Panen Dini


BOJONEGORO - Banjir luapan avur Sungai Ingas membuat para petani di Kabupaten Bojonegoro, rugi besar. Mereka terpaksa memanen lebih awal tanaman padi meski dengan hasil seadanya.

Pantauan JTV di lapangan, kondisi tersebut salah satunya menimpa petani di Desa Kedungprimpen, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, senin (20/02/2023) pagi. Banjir ini membuat para petani merugi hingga mencapai jutaan rupiah. Pasalnya, tanaman padi yang mendekati masa panen justru rusak terendam banjir.

“Ini rata-rata masih hijau padinya. Tapi harus dipanen lebih cepat. Kalau nggak gitu malah busuk nggak bisa panen,” terang Darjan, salah satu petani terdampak banjir.

Panen dini tersebut dipercepat 10 hari dari yang seharusnya. Imbasnya, hasil panen turun drastis. Jika kondisi normal sepetak lahan seluas 200 meter persegi mampu menghasilkan minimal 32 karung gabah. Namun, akibat banjir ini, hasil panen merosot drastis, menjadi rata-rata hanya 20 karung gabah saja tiap petaknya.

“Panen lebih awal ini kami dilakukan, agar jumlah kerugian tidak bertambah besar,” imbuh Darjan.

Selain menurunkan hasil panen. Dampak banjir juga membuat kualitas gabah menjadi rendah. Hal ini, berdampak pada harga jual gabah di tingkat petani yang langsung anjlok.

Bahkan, penurunan harga jual gabah, terjadi hingga beberapa kali. Jika sebelum banjir lalu, harga gabah kering panen masih mencapai 5.500 rupiah perkilogram. Namun saat banjir datang, harga gabah terus mengalami penurunan, dan saat panen ini, tinggal berkisar 4.500 rupiah saja, tiap kilogramnya.

Para petani mengaku hanya dapat pasrah. Mereka berharap banjir segera surut sehingga nantinya, dapat kembali bercocok tanam secara normal seperti musim-musim sebelumnya.

“Ya mau gimana lagi mas. Memang kondisinya seperti ini. Semoga segera surut,” tutup Darjan. (lim/rok)