Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Sabtu, 01 April 2023, 15:54 WIB
Last Updated 2023-04-01T08:54:45Z
LamonganViewerViral

Masa Tanam, Petani di Lamongan Keluhkan Langkanya Pupuk Bersubsidi


LAMONGAN - Memasuki musim tanam kedua, para petani di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Lamongan dipusingkan dengan langkanya pupuk bersubsidi. Kelangkaan pupuk bersubsidi tersebut terjadi di Kecamatan Lamongan Kota, Kecamatan Tikung, Sukodadi dan Sugio.

Ramijan, petani asal Kecamatan Sugio, Lamongan saat ditemui JTV, Sabtu (01/04/2023) mengatakan, kalau pun ada, harga pupuk bersubsidi tersebut dijual diatas harga eceran tertinggi (HET). Pupuk jenis urea misal, di kios-kios di jual dengan harga 145 ribu rupiah per 50 kilogram, padahal HET nya 115 ribu rupiah per 50 kilogramnya.

Sedangkan pupuk phonska di kios – kios dijual 135 ribu rupiah per 50 kilogram, padahal HET nya 122 ribu rupiah per 50 kilogramnya. “Sementara pupuk non subsidi seperti ZA yang sebelum nya 115 ribu rupiah per 50 kilogram, kini menjadi 340 ribu rupiah per 50 kilogramnya,” terangnya.

Ramijan menambahkan, untuk pupuk jenis SP 36 yang sebelumnya 130 ribu per 50 kilogram, kini menjadi 500 ribu rupiah per 50 kilogramnya. Kelangkaan pupuk bersubsidi tersebut membuat para petani terpaksa membeli pupuk non subsidi dengan harga yang lebih mahal.

“Kondisi ini membuat biaya produksi para petani membengkak, sehingga terancam mengalami kerugian. Para petani tentu berharap stok pupuk bersubsidi di tingkat petani bisa kembali normal,” tutupnya. (fli/rok)