BOJONEGORO - Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro menanggapi ambruknya ruang kelas SDN Ngadiluwih, Kecamatan Ngasem, Kabupaten setempat yang ambruk, Rabu (03/01/2024) kemarin.
Kasi Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, Zamroni mengatakan, pihaknya akan segera melakukan assessment untuk mengetahui kondisi langsung serta mengetahui faktor-faktor penyebab ambruknya ruang kelas 6 di SDN Ngadiluwih tersebut.
“Jika hasil tim assessment sudah muncul, tindak lanjut konkret akan diputuskan. Apakah sekadar diperbaiki atau direhabilitasi,” jelasnya kepada JTV, Kamis (04/01/2024).
Namun kemungkinan besar, perbaikan atau rehalibiltasi baru akan dilakukan pada akhir 2024. Sebab anggaran baru bisa direalisasikan pada akhir tahun, kecuali sekolah tersebut terkena bencana alam.
Zamroni menambahkan, kondisi SDN Ngadiluwih yang cukup memprihatinkan sudah dilaporkan kepala sekolah Kepada Dinas Pendidikan Bojonegoro pada Desember 2023 lalu dan masuk dalam pendataan.
“Terus terang kami terkedala keterbatasan SDM di lapangan untuk mengatasi permasalahan sekolah rusak. Untuk itu, saat ini sudah diusulkan pembentukan bidang sarana prasarana di organisasi dan tata laksana Pemkab Bojonegoro,” pungkasnya. (edo/rok)
Kasi Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, Zamroni mengatakan, pihaknya akan segera melakukan assessment untuk mengetahui kondisi langsung serta mengetahui faktor-faktor penyebab ambruknya ruang kelas 6 di SDN Ngadiluwih tersebut.
“Jika hasil tim assessment sudah muncul, tindak lanjut konkret akan diputuskan. Apakah sekadar diperbaiki atau direhabilitasi,” jelasnya kepada JTV, Kamis (04/01/2024).
Namun kemungkinan besar, perbaikan atau rehalibiltasi baru akan dilakukan pada akhir 2024. Sebab anggaran baru bisa direalisasikan pada akhir tahun, kecuali sekolah tersebut terkena bencana alam.
Zamroni menambahkan, kondisi SDN Ngadiluwih yang cukup memprihatinkan sudah dilaporkan kepala sekolah Kepada Dinas Pendidikan Bojonegoro pada Desember 2023 lalu dan masuk dalam pendataan.
“Terus terang kami terkedala keterbatasan SDM di lapangan untuk mengatasi permasalahan sekolah rusak. Untuk itu, saat ini sudah diusulkan pembentukan bidang sarana prasarana di organisasi dan tata laksana Pemkab Bojonegoro,” pungkasnya. (edo/rok)
