TUBAN - Ruang tunggu Satreskrim Polres Tuban, mendadak menjadi tempat potong rambut massal, pada Rabu (17/01/2024) siang. Sejumlah polisi memangkas rambut anak-anak yang terlibat gangster.
Belasan bocah berusia 12 sampai 15 tahun tersebut diamankan di kawasan Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Mereka dilaporkan warga lantaran melakukan konvoi dengan membawa senjata tajam. Sebagai efek jera, maka polisi memangkas rambut para gangster bocil ini agar lebih rapi.
Selain diberikan pembinaan, gengster bocil ini kemudian juga diserahkan kepada orang tuanya masing-masing. Proses penyerahan anak-anak ini diwarnai isak tangis. Sejumlah ibu tak kuasa menahan tangis, setelah anak mereka meminta maaf atas kesalahannya hingga ditangkap polisi.
Kasat Reskrim Polres Tuban, Akp Rianto mengatakan, aksi ramai-ramai mengganggu ketertiban umum tersebut dilakukan gangster bocil untuk menagih hutang kepada temannya sebesar Rp20.000. Namun mereka mendatangi rumah temannya itu beramai-ramai dan sempat menggedor-gedor pintu, sehingga warga melapor ke polisi.
“Salah satu anggota gangster yang dari Lamongan ini nagih hutan di rumah temannya yang tinggal di Perumahan Gedongombo. Namun mengajak teman-temannya 19 orang lalu menggedor rumah-rumah warga, sehingga dilaporkan polisi,” jelasnya.
Belakangan, warga dan pengguna jalan kabupaten tuban diresahkan dengan aksi gangster bocil. Mereka kerap konvoi motor menyusuri jalanan sambil mengacungkan senjata tajam. Polisi berharap peran orang tua dalam mengawasi pergaulan anak-anak ditingkatkan. (dzi/rok)
Belasan bocah berusia 12 sampai 15 tahun tersebut diamankan di kawasan Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Mereka dilaporkan warga lantaran melakukan konvoi dengan membawa senjata tajam. Sebagai efek jera, maka polisi memangkas rambut para gangster bocil ini agar lebih rapi.
Selain diberikan pembinaan, gengster bocil ini kemudian juga diserahkan kepada orang tuanya masing-masing. Proses penyerahan anak-anak ini diwarnai isak tangis. Sejumlah ibu tak kuasa menahan tangis, setelah anak mereka meminta maaf atas kesalahannya hingga ditangkap polisi.
Kasat Reskrim Polres Tuban, Akp Rianto mengatakan, aksi ramai-ramai mengganggu ketertiban umum tersebut dilakukan gangster bocil untuk menagih hutang kepada temannya sebesar Rp20.000. Namun mereka mendatangi rumah temannya itu beramai-ramai dan sempat menggedor-gedor pintu, sehingga warga melapor ke polisi.
“Salah satu anggota gangster yang dari Lamongan ini nagih hutan di rumah temannya yang tinggal di Perumahan Gedongombo. Namun mengajak teman-temannya 19 orang lalu menggedor rumah-rumah warga, sehingga dilaporkan polisi,” jelasnya.
Belakangan, warga dan pengguna jalan kabupaten tuban diresahkan dengan aksi gangster bocil. Mereka kerap konvoi motor menyusuri jalanan sambil mengacungkan senjata tajam. Polisi berharap peran orang tua dalam mengawasi pergaulan anak-anak ditingkatkan. (dzi/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News
