TUBAN - Detik-detik jembatan bambu di Desa Plumpang, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban hanyut diterjang banjir, pada Senin (23/12/2024) sore viral di media sosial. Sebelum hanyut, jembatan diterjang rumpun bambu yang terseret arus aliran sungai.
Detik-detik ambrolnya akses jalan penghubung antar kampung ini sempat terekam kamera handphone warga. Sejumlah video pendek berdurasi satu menitan itupun seketika viral di media sosial.
Derasnya arus banjir membuat warga takut untuk mendekat. Warga yang saat itu sedang berada di sekitar aliran sungai hanya bisa pasrah dan diam saja melihat kejadian tersebut.
Menurut Rukin, 30 tahun, warga setempat, kejadian tersebut bermula saat terjadi hujan lebat di wilayah bukit kapur Kecamatan Grabagan yang ada di utara kawasan setempat. Selanjutnya banjir tersebut turun dan menerjang aliran sungai yang ada dibawahnya.
“Daerah Grabagan itu hujan deras dan sungainya banjir. Kemudian dapat kiriman banjir besar itu. Ada bambu hanyut terus menabrak jembatan,” ungkapnya kepada JTV di lokasi kejadian, Selasa (24/12/2024).
Derasnya arus air menyeret segala benda yang dilewati. Bahkan rumpun bambu yang banyak tumbuh sepanjang aliran sungai juga turut hanyut terseret. Selanjutnya, rumpun bambu menabrak badan jembatan hingga ambrol dan turut terbawa hanyut.
Rukin mengungkapkan, hilangnya jembatan tersebut membuat aktivitas warga terganggu. Mereka harus mengambil jalan memutar lebih jauh sekitar 1 kilometer.
“Jembatan ini dari RW 7 ke RW 11. Karena jembatannya tidak ada ya aksesnya harus memutar. Jembatan ini dulu buatan dari warga sendiri dari uang iuran,” ungkapnya.
Sekedar diketahui, daerah setempat menjadi langganan banjir kiriman dari perbukitan kapur tiap hujan deras melanda. Warga berharap, pihak terkait mencarikan solusi, sehingga banjir serupa tidak terus terulang. (dzi/rok)
Detik-detik ambrolnya akses jalan penghubung antar kampung ini sempat terekam kamera handphone warga. Sejumlah video pendek berdurasi satu menitan itupun seketika viral di media sosial.
Derasnya arus banjir membuat warga takut untuk mendekat. Warga yang saat itu sedang berada di sekitar aliran sungai hanya bisa pasrah dan diam saja melihat kejadian tersebut.
Menurut Rukin, 30 tahun, warga setempat, kejadian tersebut bermula saat terjadi hujan lebat di wilayah bukit kapur Kecamatan Grabagan yang ada di utara kawasan setempat. Selanjutnya banjir tersebut turun dan menerjang aliran sungai yang ada dibawahnya.
“Daerah Grabagan itu hujan deras dan sungainya banjir. Kemudian dapat kiriman banjir besar itu. Ada bambu hanyut terus menabrak jembatan,” ungkapnya kepada JTV di lokasi kejadian, Selasa (24/12/2024).
Derasnya arus air menyeret segala benda yang dilewati. Bahkan rumpun bambu yang banyak tumbuh sepanjang aliran sungai juga turut hanyut terseret. Selanjutnya, rumpun bambu menabrak badan jembatan hingga ambrol dan turut terbawa hanyut.
Rukin mengungkapkan, hilangnya jembatan tersebut membuat aktivitas warga terganggu. Mereka harus mengambil jalan memutar lebih jauh sekitar 1 kilometer.
“Jembatan ini dari RW 7 ke RW 11. Karena jembatannya tidak ada ya aksesnya harus memutar. Jembatan ini dulu buatan dari warga sendiri dari uang iuran,” ungkapnya.
Sekedar diketahui, daerah setempat menjadi langganan banjir kiriman dari perbukitan kapur tiap hujan deras melanda. Warga berharap, pihak terkait mencarikan solusi, sehingga banjir serupa tidak terus terulang. (dzi/rok)
