MADIUN - Keinginan Nahrowi untuk berangkat ke tanah suci tahun ini akhirnya terwujud. Perajin tusuk sate asal Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, ini tak pernah menyangka bisa mewujudkan cita-cita ibadah haji berkat ketekunannya menabung.
Sejak mendaftar haji pada tahun 2012, Nahrowi rutin menyisihkan sebagian penghasilannya dari menjual tusuk sate, mulai dari Rp10 ribu hingga Rp20 ribu rupiah per hari.
“Saya sangat bersyukur setelah 13 tahun menunggu bisa dipanggil Allah SWT untuk berhaji,” kata Nahrowi.
Dari hasil tabungannya, ia berhasil melunasi biaya perjalanan ibadah haji sebesar Rp33 juta dan bersiap untuk berangkat ke tanah suci.
“Waktu itu saya hanya memiliki tabungan Rp 5 juta. Sedangkan untuk mendaftar harus memiliki uang Rp 25 juta. Saat itu saya hanya bertani kecil-kecilan tetapi saya nekat mendaftar. Kekurangan yang pendaftaran saya angsur 2 tahun hingga akhirnya lunas,” kata Nahrowi.
Berbagai tahapan telah dilaluinya, mulai dari cek kesehatan, manasik haji, hingga vaksinasi polio, meningitis, dan influenza. Koper haji juga telah diterima, dan saat ini ia tengah menyiapkan berbagai keperluan, seperti pakaian ihram dan dokumen pendukung.
Di tanah suci, Nahrowi berniat memanjatkan doa terbaik bagi kesehatan diri dan keluarganya, serta memohon kelancaran rejeki. Dia dijadwalkan masuk asrama haji Sukolilo Surabaya pada 18 mei 2025 mendatang. Kal/lim.
Sejak mendaftar haji pada tahun 2012, Nahrowi rutin menyisihkan sebagian penghasilannya dari menjual tusuk sate, mulai dari Rp10 ribu hingga Rp20 ribu rupiah per hari.
“Saya sangat bersyukur setelah 13 tahun menunggu bisa dipanggil Allah SWT untuk berhaji,” kata Nahrowi.
Dari hasil tabungannya, ia berhasil melunasi biaya perjalanan ibadah haji sebesar Rp33 juta dan bersiap untuk berangkat ke tanah suci.
“Waktu itu saya hanya memiliki tabungan Rp 5 juta. Sedangkan untuk mendaftar harus memiliki uang Rp 25 juta. Saat itu saya hanya bertani kecil-kecilan tetapi saya nekat mendaftar. Kekurangan yang pendaftaran saya angsur 2 tahun hingga akhirnya lunas,” kata Nahrowi.
Berbagai tahapan telah dilaluinya, mulai dari cek kesehatan, manasik haji, hingga vaksinasi polio, meningitis, dan influenza. Koper haji juga telah diterima, dan saat ini ia tengah menyiapkan berbagai keperluan, seperti pakaian ihram dan dokumen pendukung.
Di tanah suci, Nahrowi berniat memanjatkan doa terbaik bagi kesehatan diri dan keluarganya, serta memohon kelancaran rejeki. Dia dijadwalkan masuk asrama haji Sukolilo Surabaya pada 18 mei 2025 mendatang. Kal/lim.