TUBAN - Suasana berbeda terlihat di halaman tahanan Lapas Kelas II B Tuban, jalan veteran, Kelurahan Kutorejo, Kabupaten Tuban, rabu (14/5/2025) pagi.
Ratusan warga binaan dikumpulkan untuk menjalani screening HIV - AIDS. Satu persatu warga binaan dikumpulkan dan didata oleh petugas kesehatan lalu diambil sampel darahnya.
Dari 421 warga binaan yang sedang menjalani pembinaan di Lapas Kelas II B Tuban, ada 300 napi yang mengikuti screening HIV-AIDS.
Kegiatan ini digelar dinas kesehatan kabupaten tuban yang bekerja sama dengan Lapas Kelas II B Kabupaten Tuban, guna mendeteksi sejak dini apabila terdapat warga binaan yang mengidap sakit HIV-AIDS.
“Kegiatan ini sebagai langkah mitigasi risiko serta bentuk deteksi dini kami untuk menjaga penyakit tersebut,” kata Irwanto.
Sehingga apabila ada warga binaan yang mengidap penyakit HIV-AIDS bisa segera mendapatkan penanganan dan pengobatan rutin dari petugas kesehatan.
Kepala Lapas Kelas II B Tuban, Irwanto Dwi Yhana Putra, berharap agar petugas medis juga memberikan edukasi tentang cara pengendalian penyakit tersebut kepada seluruh warga binaan Lapas Kelas II B Tuban.
“Harapannya melalui kegiatan ini, rekan-rekan warga binaan masyarakat lapas tuban dapat pemeriksaan yang lebih awal. Sehingga jika diindikasikan terdapat penyakit positif, cepat mendapat penanganan berupa pengobatan,” pungkasnya.
Sementara itu, Renaldy Caesar, Kasubsie Perawatan Lapas IIB Tuban, menyebut screening akan dilakukan dua tahap selama 2 hari. Hingga saat ini dari 150 warga binaan yang sudah menjalani screening, terdapat 1 warga binaan positif mengidap penyakit hiv- aids.
“Hari ini yang kita screening sekitar 150 orang, yang targetnya nantinya ada 300 orang,” ujar Renaldy.
Selanjutnya warga binaan yang dinyatakan positif akan diberikan pembinaan serta pemberian obat secara rutin dengan pihak terkait. dzik/lim.
Ratusan warga binaan dikumpulkan untuk menjalani screening HIV - AIDS. Satu persatu warga binaan dikumpulkan dan didata oleh petugas kesehatan lalu diambil sampel darahnya.
Dari 421 warga binaan yang sedang menjalani pembinaan di Lapas Kelas II B Tuban, ada 300 napi yang mengikuti screening HIV-AIDS.
Kegiatan ini digelar dinas kesehatan kabupaten tuban yang bekerja sama dengan Lapas Kelas II B Kabupaten Tuban, guna mendeteksi sejak dini apabila terdapat warga binaan yang mengidap sakit HIV-AIDS.
“Kegiatan ini sebagai langkah mitigasi risiko serta bentuk deteksi dini kami untuk menjaga penyakit tersebut,” kata Irwanto.
Sehingga apabila ada warga binaan yang mengidap penyakit HIV-AIDS bisa segera mendapatkan penanganan dan pengobatan rutin dari petugas kesehatan.
Kepala Lapas Kelas II B Tuban, Irwanto Dwi Yhana Putra, berharap agar petugas medis juga memberikan edukasi tentang cara pengendalian penyakit tersebut kepada seluruh warga binaan Lapas Kelas II B Tuban.
“Harapannya melalui kegiatan ini, rekan-rekan warga binaan masyarakat lapas tuban dapat pemeriksaan yang lebih awal. Sehingga jika diindikasikan terdapat penyakit positif, cepat mendapat penanganan berupa pengobatan,” pungkasnya.
Sementara itu, Renaldy Caesar, Kasubsie Perawatan Lapas IIB Tuban, menyebut screening akan dilakukan dua tahap selama 2 hari. Hingga saat ini dari 150 warga binaan yang sudah menjalani screening, terdapat 1 warga binaan positif mengidap penyakit hiv- aids.
“Hari ini yang kita screening sekitar 150 orang, yang targetnya nantinya ada 300 orang,” ujar Renaldy.
Selanjutnya warga binaan yang dinyatakan positif akan diberikan pembinaan serta pemberian obat secara rutin dengan pihak terkait. dzik/lim.
