BOJONEGORO - Kelompok emak-emak berdampak (MAPAK) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, meluncurkan inovasi baru melalui program arisan sampah dan sedekah sampah. Program yang bertujuan mengurangi sampah plastik sekaligus menumbuhkan kepedulian sosial ini berada di Desa Klepek, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro.
Arisan sampah anorganik menjadi pilihan bagi puluhan ibu-ibu dari 8 desa di Kecamatan Sukosewu. Setiap bulan, kelompok yang terdiri dari 30 hingga 40 orang ini membawa sampah mereka untuk ditimbang dan dihitung oleh koordinator setempat. Hasil dari pengumpulan sampah tersebut nantinya dijual, dan sebagian keuntungan akan disumbangkan untuk anak-anak yatim piatu.
Program ini diinisiasi oleh Lembaga Lingkungan Hidup Dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pengurus Daerah Aisyiyah Bojonegoro, yang bekerja sama dengan Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Muhammadiyah Bojonegoro.
Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah Sukosewu, Muslimah menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk mengurangi sampah di Kabupaten Bojonegoro, terutama sampah plastik yang menjadi perhatian utama.
“Program ini merupakan salah satu langkah untuk mengurangi sampah, terutama sampah plastik,” ungkap Muslimah.
Selain itu, program ini juga dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa kepedulian sosial di kalangan ibu-ibu, dengan hasil dari penjualan sampah tersebut digunakan untuk arisan dan sebagian disumbangkan untuk sedekah anak-anak yatim piatu.
“Tak hanya itu, program ini juga dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa kepedulian sosial di kalangan ibu-ibu ruma tangga,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Bojonegoro, Zuliyatin Lailiyah sangat mengapresiasi program yang berdampak langsung kepada lingkungan dan masyarakat.
Kegiatan yang diharapkan menjadi pilot project ini dapat menjadi contoh untuk kelompok perempuan di kecamatan lain yang ada di Kabupaten Bojonegoro.
“Kami dari Pimpinan Daerah Aisyiyah Bojonegoro sangat mengapresiasi program ini, terlebih program ini sangat berdampak langsung kepada lingkungan dan masyarakat,” ungkap Zuliyatin selaku Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Bojonegoro.
Program ini dinilai sangat relevan dengan isu sampah yang masih menjadi tantangan besar bagi banyak pemerintah daerah. Diharapkan inovasi ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam mendukung program pemerintah. (lim)
Arisan sampah anorganik menjadi pilihan bagi puluhan ibu-ibu dari 8 desa di Kecamatan Sukosewu. Setiap bulan, kelompok yang terdiri dari 30 hingga 40 orang ini membawa sampah mereka untuk ditimbang dan dihitung oleh koordinator setempat. Hasil dari pengumpulan sampah tersebut nantinya dijual, dan sebagian keuntungan akan disumbangkan untuk anak-anak yatim piatu.
Program ini diinisiasi oleh Lembaga Lingkungan Hidup Dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pengurus Daerah Aisyiyah Bojonegoro, yang bekerja sama dengan Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Muhammadiyah Bojonegoro.
Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah Sukosewu, Muslimah menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk mengurangi sampah di Kabupaten Bojonegoro, terutama sampah plastik yang menjadi perhatian utama.
“Program ini merupakan salah satu langkah untuk mengurangi sampah, terutama sampah plastik,” ungkap Muslimah.
Selain itu, program ini juga dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa kepedulian sosial di kalangan ibu-ibu, dengan hasil dari penjualan sampah tersebut digunakan untuk arisan dan sebagian disumbangkan untuk sedekah anak-anak yatim piatu.
“Tak hanya itu, program ini juga dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa kepedulian sosial di kalangan ibu-ibu ruma tangga,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Bojonegoro, Zuliyatin Lailiyah sangat mengapresiasi program yang berdampak langsung kepada lingkungan dan masyarakat.
Kegiatan yang diharapkan menjadi pilot project ini dapat menjadi contoh untuk kelompok perempuan di kecamatan lain yang ada di Kabupaten Bojonegoro.
“Kami dari Pimpinan Daerah Aisyiyah Bojonegoro sangat mengapresiasi program ini, terlebih program ini sangat berdampak langsung kepada lingkungan dan masyarakat,” ungkap Zuliyatin selaku Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Bojonegoro.
Program ini dinilai sangat relevan dengan isu sampah yang masih menjadi tantangan besar bagi banyak pemerintah daerah. Diharapkan inovasi ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam mendukung program pemerintah. (lim)