TUBAN - Isak tangis keluarga pecah saat mengiringi pemberangkatan Jamaah Haji di Pendopo Krido Manunggal, Kabupaten Tuban, pada rabu siang. Seakan takut kehilangan, para pengantar dan Jamaah Haji saling berpelukan dan melepas tangis. Namun demikian, mereka tetap harus merelakan kepergian orang tercinta menuju Tanah Suci Mekkah.
Diketahui, pada tahun 2025 Kabupaten Tuban memberangkatkan sebanyak 1252 Jamaah Haji yang dibagi menjadi 3 kloter. Yaitu kloter 66 sebanyak 10 jamaah, kloter 68 sebanyak 386 jamaah, kloter 69 sebanyak 375 jamaah, kloter 70 sebanyak 376 jamaah, dan kloter 86 sebanyak 107 jamaah dengan gabungan kota lainya.
Pemberangkatan sendiri dibagi menjadi dua tahap. Tahap satu dilakukan pukul 2 dini hari, yaitu kloter 66 dan 68. Sementara tahap dua yaitu kloter 69, 70, dan 86 pada pukul 14.00 sore.
Pemberangkatan ditandai dengan pengibaran bendera oleh Wakil Bupati Tuban, Joko Sarwono yang didampingi Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban, Umi Kulsum.
“Mulai hari ini sebelum subuh kita sudah memberangkatkan kloter ke 68 yang kurang lebih 384 jamaah haji kemudian untuk sore ini kita memberangkatkan 2 kloter 69 dan 70 kloter kurang lebih sekitar 752 jamaah haji dan akan nanti menyusul hari ini kurang lebih sekitar 100 jamaah haji,” ujar Joko Sarwono.
Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban, Umi Kulsum, menyampaikan di kloter 69 terdapat satu jamaah yang gagal berangkat ke tanah suci lantaran dinyatakan sakit 3 hari sebelum pemberangkatan.
“Terdapat jamaah haji lansia yang sakit secara mendadak yang menjadikannya tidak bisa berangkat yaitu 1 orang kalau tidak salah di kloter 69 yang awalnya berjumlah 376 jamaah haji menjadi 375 jamaah haji,” kata Umi Kulsum.
Pemerintah juga berpesan agar para Jamaah Haji selalu menjaga kesehatan dan memperbanyak minum air agar bisa menjalani ibadah haji dengan lancar dan pulang dalam kondisi sehat. Dzik/lim.
