BOJONEGORO - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bojonegoro mencatatkan capaian membanggakan. Indeks Kerukunan Umat Beragama di Bojonegoro berhasil mencapai angka 82,6 persen, jauh di atas rata-rata nasional yang hanya sebesar 70,1 persen.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua FKUB Bojonegoro, KH. Tamam Syaifudin, dalam rapat paripurna penutupan kepengurusan FKUB periode 2023–2025. Kegiatan tersebut digelar di Aula Joglo Pondok Pesantren Al-Fatimah, Bojonegoro, Sabtu (12/7/2025).
Dalam acara penutupan itu, FKUB juga menyalurkan santunan kepada puluhan anak yatim piatu lintas agama. Aksi ini merupakan wujud nyata dari semangat toleransi dan kebersamaan antar umat beragama di Kabupaten Bojonegoro.
Sejumlah tokoh dari berbagai agama turut hadir dalam kegiatan ini. Mulai dari perwakilan umat Islam, Kristen, Hindu, Buddha, hingga Konghucu, menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga kerukunan di tengah perbedaan.
KH. Tamam Syaifudin menyampaikan, capaian indeks kerukunan ini tidak lepas dari peran serta seluruh pengurus FKUB selama dua tahun terakhir. Tiga indikator utama penilaian yakni toleransi, kesetaraan, dan kerja sama, menjadi kunci utama peningkatan indeks ini.
“Selama periode 2023–2025, FKUB Bojonegoro berhasil meningkatkan indeks kerukunan secara signifikan. Ini berkat kerja sama tulus dari seluruh pengurus yang telah mendedikasikan tenaga, waktu, dan pikirannya,” ujarnya.
Penutupan masa jabatan FKUB ini juga menjadi momentum pengembalian mandat kepada pihak pemerintah daerah, dalam hal ini Bupati Bojonegoro, untuk menentukan pengurus baru pada periode selanjutnya.
FKUB berharap capaian ini bisa terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan, demi terciptanya kehidupan masyarakat Bojonegoro yang harmonis, damai, dan penuh toleransi. Edo/lim.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua FKUB Bojonegoro, KH. Tamam Syaifudin, dalam rapat paripurna penutupan kepengurusan FKUB periode 2023–2025. Kegiatan tersebut digelar di Aula Joglo Pondok Pesantren Al-Fatimah, Bojonegoro, Sabtu (12/7/2025).
Dalam acara penutupan itu, FKUB juga menyalurkan santunan kepada puluhan anak yatim piatu lintas agama. Aksi ini merupakan wujud nyata dari semangat toleransi dan kebersamaan antar umat beragama di Kabupaten Bojonegoro.
Sejumlah tokoh dari berbagai agama turut hadir dalam kegiatan ini. Mulai dari perwakilan umat Islam, Kristen, Hindu, Buddha, hingga Konghucu, menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga kerukunan di tengah perbedaan.
KH. Tamam Syaifudin menyampaikan, capaian indeks kerukunan ini tidak lepas dari peran serta seluruh pengurus FKUB selama dua tahun terakhir. Tiga indikator utama penilaian yakni toleransi, kesetaraan, dan kerja sama, menjadi kunci utama peningkatan indeks ini.
“Selama periode 2023–2025, FKUB Bojonegoro berhasil meningkatkan indeks kerukunan secara signifikan. Ini berkat kerja sama tulus dari seluruh pengurus yang telah mendedikasikan tenaga, waktu, dan pikirannya,” ujarnya.
Penutupan masa jabatan FKUB ini juga menjadi momentum pengembalian mandat kepada pihak pemerintah daerah, dalam hal ini Bupati Bojonegoro, untuk menentukan pengurus baru pada periode selanjutnya.
FKUB berharap capaian ini bisa terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan, demi terciptanya kehidupan masyarakat Bojonegoro yang harmonis, damai, dan penuh toleransi. Edo/lim.
