NGAWI - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi mencatat luas panen dan hasil produksi padi pada periode Mei hingga Agustus tahun ini mengalami peningkatan signifikan. Dengan hasil produksi padi surplus 5.855 ton gabah kering giling (GKG)
Kepala Bidang Tanaman Pangan DKPP Ngawi, M. Hasan Zunairi menjelaskan, pada periode Mei hingga Agustus 2025 ini luas panen padi di Ngawi mencapai 45.643 hektar. Dengan hasil produktivitas 276.081 ton GKG, jumlah produksi tersebut meningkat 5.855 ton GKG, dibanding periode yang sama tahun 2024, yakni dengan luas panen 43.250 hektar dan produktifitas 270.226 ton GKG.
“Peningkatan luas panen dan produktivitas ini dipengaruhi adanya percepatan masa tanam yang merupakan program pemerintah,” ungkapnya kepada JTV, Senin (08/09/2025).
Hasan menambahkan, minat petani menanam padi juga sangat tinggi karena harga pembelian pemerintah (HPP) yang naik. Termasuk juga didukung program pertanian ramah lingkungan berkelanjutan (PRLB) yang membuat ekosistem dan ekologi tanah lebih baik.
“Tingginya hasil produksi tahun ini juga dipengaruhi dari hasil panen yang mencapai 6,48 ton per hektar. Jumlah itu naik jika dibanding sebelumnya sekitar 6,2 ton per hektar,” pungkas Hasan. (ito/rok)
Kepala Bidang Tanaman Pangan DKPP Ngawi, M. Hasan Zunairi menjelaskan, pada periode Mei hingga Agustus 2025 ini luas panen padi di Ngawi mencapai 45.643 hektar. Dengan hasil produktivitas 276.081 ton GKG, jumlah produksi tersebut meningkat 5.855 ton GKG, dibanding periode yang sama tahun 2024, yakni dengan luas panen 43.250 hektar dan produktifitas 270.226 ton GKG.
“Peningkatan luas panen dan produktivitas ini dipengaruhi adanya percepatan masa tanam yang merupakan program pemerintah,” ungkapnya kepada JTV, Senin (08/09/2025).
Hasan menambahkan, minat petani menanam padi juga sangat tinggi karena harga pembelian pemerintah (HPP) yang naik. Termasuk juga didukung program pertanian ramah lingkungan berkelanjutan (PRLB) yang membuat ekosistem dan ekologi tanah lebih baik.
“Tingginya hasil produksi tahun ini juga dipengaruhi dari hasil panen yang mencapai 6,48 ton per hektar. Jumlah itu naik jika dibanding sebelumnya sekitar 6,2 ton per hektar,” pungkas Hasan. (ito/rok)
 
 

 
