Gempur Rokil

Gempur Rokil
Sketsa Bengawan
Senin, 03 November 2025, 16:48 WIB
Last Updated 2025-11-03T09:48:03Z
Kabar ApikViewerViral

Ribuan Masyarakat Ikuti Medhayoh Night Run Warnai Rangkaian Hari Jadi Bojonegoro Ke-348


KABAR APIK - Perayaan Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro ke-348 berlangsung semarak. Salah satu momen paling ditunggu masyarakat adalah digelarnya Medhayoh Night Run 2025, sebuah ajang lari malam yang memadukan semangat olahraga, hiburan, dan promosi potensi lokal. Ribuan pelari dari berbagai daerah tumpah ruah di pusat kota, menandai malam penuh energi dan kebersamaan di jantung Bojonegoro.

Sejak sore hari, kawasan Alun-Alun Kota Bojonegoro sudah dipenuhi ribuan peserta dan warga yang antusias menunggu dimulainya lomba. Sorak-sorai penonton bercampur dengan alunan musik modern dan tradisional menciptakan suasana meriah yang jarang ditemui di malam hari.

Ajang ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu lari 5 kilometer yang diikuti 1.100 peserta, dan lari 10 kilometer dengan 250 peserta. Para pelari datang dari berbagai kalangan — masyarakat umum, pelajar, aparatur sipil negara, hingga komunitas pelari profesional dari luar daerah seperti Surabaya, Malang, Madiun, hingga Yogyakarta.

Sebelum perlombaan dimulai, seluruh peserta mengikuti sesi pemanasan bersama yang dipandu oleh instruktur kebugaran di area start. Suasana hangat dan penuh tawa membuat malam itu terasa seperti pesta olahraga rakyat.


Tepat pukul 19.30 WIB, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia, Pratikno, secara resmi memberangkatkan peserta Medhayoh Night Run 2025. Dalam sambutannya, Pratikno mengapresiasi inisiatif Pemerintah Kabupaten Bojonegoro yang mampu menggabungkan olahraga, budaya, dan ekonomi kreatif dalam satu kegiatan besar.

“Bojonegoro berhasil menunjukkan bahwa olahraga bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga sarana memperkuat semangat kebersamaan dan memajukan ekonomi masyarakat,” ujar Pratikno sebelum melepas peserta di garis start.

Rute Medhayoh Night Run dirancang melewati sejumlah titik-titik ikonik kota, seperti kawasan pusat perbelanjaan, sentra UMKM, taman kota, dan objek wisata perkotaan. Setiap ruas jalan yang dilalui peserta dihiasi gemerlap lampu warna-warni dan sorotan pencahayaan panggung yang membuat suasana semakin semarak.

Di beberapa titik rute, peserta disambut dengan penampilan seni dan musik tradisional khas Bojonegoro, seperti oklek, keroncong, dan barongan, yang menambah nuansa budaya dalam ajang olahraga ini. Banyak pelari yang mengabadikan momen tersebut sambil tersenyum dan melambaikan tangan kepada penonton.

Tak ketinggalan, warga Bojonegoro yang berdiri di pinggir jalan tampak ikut menyemangati peserta. Mereka bersorak, melambaikan bendera kecil, dan menyalakan lampu ponsel sebagai bentuk dukungan. Suasana kebersamaan itu menjadikan Medhayoh Night Run bukan hanya sekadar lomba lari, melainkan pesta rakyat yang menyatukan seluruh lapisan masyarakat.

Panitia juga menyiapkan sejumlah titik penyegaran di sepanjang jalur lari, lengkap dengan air minum, buah-buahan, serta tenaga medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro. Tenda-tenda istirahat tersedia bagi peserta yang membutuhkan waktu pemulihan sebelum melanjutkan lomba.

Langkah ini mendapat apresiasi dari peserta, karena tidak hanya menjamin kenyamanan tetapi juga keselamatan para pelari. Beberapa peserta bahkan menyebut bahwa penyelenggaraan tahun ini terasa lebih tertata dan profesional dibanding tahun sebelumnya.

Selain lomba utama, di area finish yang juga berlokasi di Alun-Alun Bojonegoro, panitia menghadirkan panggung hiburan dengan penampilan band lokal serta undian doorprize berhadiah menarik, mulai dari perlengkapan olahraga hingga sepeda motor.

Momen pengundian dan pengumuman pemenang berlangsung meriah. Empat kategori pemenang diumumkan — yakni putra dan putri untuk jarak 5 kilometer serta putra dan putri untuk jarak 10 kilometer. Para juara menerima medali, piagam penghargaan, serta hadiah uang pembinaan dari panitia.

Selain memberikan semangat baru bagi dunia olahraga, Medhayoh Night Run 2025 juga membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat. Deretan pedagang makanan, minuman, dan suvenir lokal di sekitar lokasi acara tampak ramai oleh pengunjung. Sejumlah pelaku UMKM mengaku pendapatan mereka meningkat tajam selama acara berlangsung.

Menurut Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bojonegoro, Arif Nanang Sugiarto, pemilihan waktu pelaksanaan pada malam minggu bukan tanpa alasan.

“Kami ingin peserta dari luar kota bisa menikmati suasana malam Bojonegoro yang hidup dan berwarna. Lewat kegiatan ini, kami ingin memperkenalkan potensi budaya, wisata, dan produk lokal yang dimiliki Bojonegoro,” jelasnya.

Arif menambahkan, Medhayoh Night Run diharapkan menjadi agenda tahunan yang mampu menarik wisatawan, sekaligus menumbuhkan gaya hidup sehat di kalangan masyarakat.

“Dengan berlari bersama di tengah kota, masyarakat bisa menggabungkan nilai olahraga, wisata, dan budaya dalam satu momen kebersamaan. Ini juga menjadi cara kami merayakan Hari Jadi Bojonegoro ke-348 dengan cara yang berkesan,” imbuhnya.

Gelaran Medhayoh Night Run 2025 membuktikan bahwa Bojonegoro bukan hanya kaya akan sumber daya alam, tetapi juga memiliki energi sosial dan budaya yang luar biasa. Kegiatan ini menjadi simbol semangat masyarakat Bojonegoro untuk terus bergerak maju — sehat, kreatif, dan berdaya saing.

Dengan antusiasme yang tinggi dan dukungan penuh dari masyarakat, diharapkan ajang serupa akan terus berlanjut dan menjadi ikon baru dalam perayaan Hari Jadi Bojonegoro di tahun-tahun mendatang.