BOJONEGORO - Wakil Ketua II DPRD Bojonegoro, Bambang Sutriyono, menggelar kegiatan Reses Masa Sidang Ketiga Tahun 2025 di rumah pribadinya di Desa Kauman, Kecamatan Baureno, yang merupakan wilayah Dapil 3. Kegiatan ini dihadiri sejumlah perwakilan masyarakat dari berbagai desa untuk menyampaikan aspirasi secara langsung.
Dalam pantauan reporter JTV, berbagai masukan mengemuka, terutama terkait kesejahteraan guru non-PNS dan guru madrasah. Warga meminta pemerintah kabupaten memberikan perhatian lebih, mengingat peran guru di lingkungan nonformal juga penting bagi perkembangan pendidikan di akar rumput.
“Guru di sekolah nonformal dan madrasah juga memikul tanggung jawab besar dalam mencerdaskan generasi. Mereka berharap ada dukungan anggaran yang lebih layak,” ujar salah satu perwakilan warga dalam forum reses.
Selain itu, keluhan dari sektor pertanian turut mendominasi. Para petani menyoroti minimnya ketersediaan air karena lahan sawah berada jauh dari sumber air. Mereka meminta pemerintah menyediakan sumur bor atau sumber air tambahan agar produksi pertanian tidak terhambat.
Menanggapi aspirasi tersebut, Bambang Sutriyono menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar pertanian harus menjadi perhatian utama.
“Kebutuhan pokok pertanian itu pupuk, air, dan bibit yang baik. Kalau tiga unsur ini terpenuhi, insyaallah petani kita bisa lebih makmur,” jelas Bambang Sutriyono, Wakil Ketua II DPRD Bojonegoro.
“Semua aspirasi yang masuk akan kami koordinasikan dengan pemerintah daerah agar segera ditindaklanjuti,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, masyarakat juga menyampaikan harapan terkait pembangunan Waduk Bejo di Kecamatan Kepohbaru. Warga menginginkan adanya pembangunan dam agar air waduk tidak langsung mengalir begitu saja, tetapi dapat dimanfaatkan untuk mengairi sawah di wilayah sekitar.
Bambang menegaskan bahwa seluruh masukan masyarakat akan diperjuangkan melalui mekanisme DPRD dan dibahas bersama pemerintah daerah.
“Kami berkomitmen memperjuangkan aspirasi masyarakat secara bertahap sesuai prioritas kebutuhan di lapangan,” ujarnya.
Dengan selesainya kegiatan reses ini, masyarakat berharap berbagai permasalahan yang disampaikan dapat segera memperoleh solusi demi peningkatan kesejahteraan warga Bojonegoro, khususnya di sektor pendidikan dan pertanian. (nata/im)

