Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Jumat, 16 Oktober 2020, 15:43 WIB
Last Updated 2020-10-17T09:10:20Z
TubanViewer

Terjaring Razia, Seorang Gepeng Menangis Histeris

Reporter: Khusni Mubarok

TUBAN - Satuan polisi pamong praja kabupaten tuban, jumat pagi, menggelar razia gelandangan dan pengemis, di sejumlah titik pusat keramaian kota dan jalur pantura setempat. Hasilnya, petugas mengamankan sedikitnya dua puluh empat gepeng. Bahkan, salah satu diantaranya menangis histeris dan berontak, saat hendak di bawa petugas.

Seorang pengemis sekaligus gelandangan tua ini, mengangis histeris, saat diamankan petugas Satpol PP kabupaten tuban. Meski berontak dan menangis histeris, petugas tetap mengangkatnya ke atas mobil patroli. Diatas mobil, gepeng tua ini terus menangis dan mengumpat kepada petugas, lantaran diamankan. Padahal dia mengemis lantaran sedang tidak punya uang.

Dalam razia gelandangan dan pengemis ini, petugas satuan polisi pamong praja kabupaten tuban, menyisir sedikitnya lima titik lokasi yang kerap dijadikan tempat mangkal para gepeng. Yakni alun-alun, pasar sore, rest area, terminal baru, kawasan gor dan sejumlah titik di jalur pantura tuban.

Satu persatu pengemis dan gelandangan diamankan petugas. Sebelum diamankan mereka digeledah, untuk mengetahui apakah mereka gepeng atau warga biasa. Setelah dinilai cukup bukti, mereka langsung diangkut ke atas mobil truk patroli Satpol PP.

Dalam razia kali ini, petugas berhasil mengamankan sedikitnya dua puluh empat gepeng dan anak jalanan. Seluruhnya, langsung dibawa dan diserahkan ke dinas sosial setempat, untuk dilakukan pendataan dan pembinaan.

Selain itu, razia ini juga dimaksudkan sebagai upaya pencegahan penyebaran covid-19, pasalnya para gepeng ini sebagian juga berasal dari luar kota. Seluruhnya, juga akan dilakukan rapid tes di kantor dinsos setempat, untuk memastikan apakah mereka terpapar covid-19 atau tidak.

Setelah dipastikan negatif covid-19. Sebelum diserahkan kepada pihak keluarga, mereka akan diberikan pembinaan serta diberikan ketrampilan, agar mereka tidak lagi menjadi pengemis dan gelandangan.