Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Rabu, 04 November 2020, 15:24 WIB
Last Updated 2020-11-05T06:05:12Z
BojonegoroViewer

Paska Libur, Kejari Bojonegoro Lakukan Rapid Test Massal

Reporter: Samsul Alim

BOJONEGORO - Seluruh pegawai di kantor kejaksaan negeri bojonegoro, menjalani rapid test massal, pasca libur panjang pekan kemarin. Rapid test tersebut digelar karena ada kekawatiran para pegawai di lingkungan kejari bojonegoro telah berinteraksi dengan masyarakat luas, saat menjalani libur panjang cuti bersama minggu kemarin.

Dalam rangka mencegah penyebaran atau penularan virus corona, usai pelaksanaan libur panjang. Kejaksaan negeri bojonegoro laksanakan rapid test pada seluruh pegawai dan tenaga honorer di lingkungan kejaksaan negeri bojonegoro.

Rapid test tersebut digelar, sebagai upaya antisipasi penyebaran covid-19 di lingkungan kejaksaan negeri bojonegoro, setelah menjalani libur panjang saat cuti bersama minggu kemarin.

Sebanyak 78 orang karyawan mengikuti rapid test yang digelar di aula kejaksaan negeri bojonegoro dan hasilnya 1 orang pegawai dinyatakan reaktif, sehingga terhadap pegawai tersebut nantinya akan dilakukan swab test untuk memastikan apakah orang tersebut reaktif karena virus covid-19 atau reaktif karena virus lain.

Kepala kejaksaan negeri bojonegoro, sutikno, mengatakan. Kegiatan screening rapidtes tersebut adalah sebagai upaya pencegahan penyebaran covid-19 di lingkungan kejaksaan negeri bojonegoro.

Dari 78 orang pegawai yang mengikuti rapid test tersebut, berdasarkan keterangan dari dokter yang melaksanakan pemeriksaan, terdapat 1 orang pegawai yang dinyatakan reaktif, sehingga terhadap pegawai tersebut nantinya akan dilakukan swab dan tes cepat molekular (tcm). Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah orang tersebut reaktif karena virus covid-19 atau reaktif karena virus lain.

Diketahui dari data persebaran covid-19 di kabupaten bojonegoro, per tiga november, selasa malam. Jumlah kumulatif positif covid-19 terkonfirmasi sebanyak 567 orang, 39 orang aktif atau masih dirawat, 469 orang sembuh, dan sebanyak 59 orang meninggal dunia. Sementara untuk kasus suspect, tercatat sebanyak 123 orang.