Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Senin, 28 Desember 2020, 16:22 WIB
Last Updated 2020-12-28T09:38:52Z
TubanViewer

Melihat Geliat Peternak Ayam Petelur Di Tengah Pandemi

Reporter: Khusni Mubarok

TUBAN - Pandemi covid-19 sangat berdampak terhadap peekonomian masyarakat, khususnya usaha kecil menengah. Di kabupaten tuban, peternak ayam petelur harus susah payah bertahan hidup dengan penghasilan minim.

Salah satunya adalah peternakan ayam petelur di desa tobo, kecamatan merakurak, kabupaten tuban. Usaha milik hendro pranoto ini, berusaha tetap eksis meski sempat mengalami kerugian akibat dampak lesunya ekonomi akibat pandemi covid-19.
 
Peternakan ayam petelur ini, dimulai hendro sejak desember 2019. Namun, lima bulan berjalan, usahanya terdampak pandemi covid-19. Harga pakan ternak naik rp 500 perkilonya, sementara penjualan telur hasil produksi sulit.
 
Meski demikian, peternak tetap berusaha bertahan dengan harapan pandemi segera berakhir. Mereka menjaga kualitas dan kuantitas produksi telur, dengan memberikan vitamin tambahan. Namun, hasil penjualan hanya cukup untuk biaya perawatan.
 
Kini harapan mulai datang. Bergeliatnya sejumlah sektor usaha masyarakat berdampak positif pada peternakan ayam petelur. Meski belum stabil, harga telur kembali normal pada kisaran 23 ribu rupiah per kilogram.
 
Peternak ayam petelur berharap pandemi segera berakhir, sehingga roda perekonomian berjalan normal. Kondisi ini membuat mereka hanya bisa bertahan, tanpa mampu berspekulasi.