TUBAN - Di tengah pandemi covid-19, harga cabai terus meroket. Seperti terpantau di pasar tradisional jalan pramuka, kabupaten tuban, kamis pagi, harga cabai telah melewati seratus ribu rupiah per kilogram.
Kenaikan tertinggi berlaku pada cabai rawit merah. Jika normalnya, komoditas bumbu dapur ini hanya berkisar Rp50.000 per kilogram, namun kini telah tembus Rp100.000 per kilogram. Bahkan beberapa pedagang berani menjualnya Rp105.000 per kilogram.
Lalu cabai rawit hijau juga naik pada kisaran harga Rp40.000 sampai Rp50.000 per kilogram. Sementara cabai merah besar dijual para pedagang antara Rp50.000 sampai Rp60.000 per kilogram. Padahal normalnya, cabai rawit hijau dan cabai merah besar hanya seharga Rp25.000 sampai Rp30.000 per kilogram.
Mahalnya harga cabai dikeluhkan ibu-ibu rumah tangga, terutama yang keluarganya memiliki selera pedas. Mereka terpaksa harus mengurangi konsumsi cabai. Jika biasanya sekali belanja mereka membeli setengah kilogram cabai untuk beberapa hari, maka kini dibatasi hanya satu ons saja.
Konsumen dan pedagang berharap pemerintah turun tangan menstabilkan harga cabai.
Kenaikan tertinggi berlaku pada cabai rawit merah. Jika normalnya, komoditas bumbu dapur ini hanya berkisar Rp50.000 per kilogram, namun kini telah tembus Rp100.000 per kilogram. Bahkan beberapa pedagang berani menjualnya Rp105.000 per kilogram.
Lalu cabai rawit hijau juga naik pada kisaran harga Rp40.000 sampai Rp50.000 per kilogram. Sementara cabai merah besar dijual para pedagang antara Rp50.000 sampai Rp60.000 per kilogram. Padahal normalnya, cabai rawit hijau dan cabai merah besar hanya seharga Rp25.000 sampai Rp30.000 per kilogram.
Mahalnya harga cabai dikeluhkan ibu-ibu rumah tangga, terutama yang keluarganya memiliki selera pedas. Mereka terpaksa harus mengurangi konsumsi cabai. Jika biasanya sekali belanja mereka membeli setengah kilogram cabai untuk beberapa hari, maka kini dibatasi hanya satu ons saja.
Konsumen dan pedagang berharap pemerintah turun tangan menstabilkan harga cabai.
