NGAWI - Momentum lebaran, biasanya menjadi waktu panen raya bagi penyedia jasa transportasi. Namun, tahun ini mereka kembali terancam tidak dapat beroperasi. Hal ini menyusul adanya larangan mudik pada tanggal 6 hingga 17 mei mendatang.
Sejumlah agen bus mengaku sudah menerima pemberitahuan tentang larangan mudik dan tidak beroperasi angkutan umum. Sehingga secara otomatis para agen bus akan tutup. Dengan tidak beroperasinya bus selama pelarangan mudik pada momentum lebaran pastinya akan membuat penyedia jasa transportasi merugi.
Kerugian tersebut dapat dihitung dari hilangnya potensi penumpang. Terlebih momen-momen lebaran saat kondisi normal jumlah penumpang selalu meningkat. Dari biasa hanya memberangkatkan satu armada saat lebaran mampu memberangkatkan 4 armada ataupun lebih.
Hingga kini penyedia jasa transportasi dan agen bus hanya mampu bertahan memenuhi setiap peraturan yang dikeluarkan pemerintah. Meski pandemi covid-19 yang terjadi selama dua kali masa lebaran ini pastinya sangat berdampak bisnis atau usaha di bidang transportasi.
Sejumlah agen bus mengaku sudah menerima pemberitahuan tentang larangan mudik dan tidak beroperasi angkutan umum. Sehingga secara otomatis para agen bus akan tutup. Dengan tidak beroperasinya bus selama pelarangan mudik pada momentum lebaran pastinya akan membuat penyedia jasa transportasi merugi.
Kerugian tersebut dapat dihitung dari hilangnya potensi penumpang. Terlebih momen-momen lebaran saat kondisi normal jumlah penumpang selalu meningkat. Dari biasa hanya memberangkatkan satu armada saat lebaran mampu memberangkatkan 4 armada ataupun lebih.
Hingga kini penyedia jasa transportasi dan agen bus hanya mampu bertahan memenuhi setiap peraturan yang dikeluarkan pemerintah. Meski pandemi covid-19 yang terjadi selama dua kali masa lebaran ini pastinya sangat berdampak bisnis atau usaha di bidang transportasi.
