NGAWI - Seperti inilah aktifitas warga desa sumber, kabupaten ngawi, dalam budidaya ikan patin. Karena pandemi covid-19, budidaya ikan patin ini tidak mampu berkembang karena sulitnya penjualan dan terus menurunnya harga. Maka warga mengembangkan budidaya patin tersebut untuk dibuat makanan jadi yakni dalam bentuk abon.
Untuk proses pembuatan yakni dnegan merebus ikan dan menggambil dagingnya. Setelah diberikan sejumlah bumbu dan digoreng, ikan patin selanjutnya dimasukkan kedalam arat pengering untuk dibuat menjadi abon.
Dalam setiap produksi dari 1 kg ikan patin yang diolah mampu menghasilkan 2 ons abon patin. Hal ini yang mendasarinya untuk terus mengembangkan abon patin. Terlebih untuk keuntungan dari nilai jualnya juga cukup tinggi jika dibanding hanya menjual ikan secara langsung. Meski begitu terkadang para ukm abon patin ini juga sempat mengalami kesulitan dalam proses pemasaran.
Dalam pembuatan abon patin ini mendapat suport dari pemerintah desa setempat. Hal ini sangat membantu pertumbuhan perekonomian di masyarakat. Pemerintah desa sendiri juga terus melakukan pendampingan terhadap produksi abon patin tersebut.
Untuk proses pembuatan yakni dnegan merebus ikan dan menggambil dagingnya. Setelah diberikan sejumlah bumbu dan digoreng, ikan patin selanjutnya dimasukkan kedalam arat pengering untuk dibuat menjadi abon.
Dalam setiap produksi dari 1 kg ikan patin yang diolah mampu menghasilkan 2 ons abon patin. Hal ini yang mendasarinya untuk terus mengembangkan abon patin. Terlebih untuk keuntungan dari nilai jualnya juga cukup tinggi jika dibanding hanya menjual ikan secara langsung. Meski begitu terkadang para ukm abon patin ini juga sempat mengalami kesulitan dalam proses pemasaran.
Dalam pembuatan abon patin ini mendapat suport dari pemerintah desa setempat. Hal ini sangat membantu pertumbuhan perekonomian di masyarakat. Pemerintah desa sendiri juga terus melakukan pendampingan terhadap produksi abon patin tersebut.
