KABAR APIK - Untuk mensukseskan program pendataan keluarga yang dilakukan oleh BKKBN, maka masyarakat harus diberi pemahaman agar dapat memperlancar para petugas yang mendata keluarga dari rumah ke rumah. Hal itu disampaikan Lasmiran, Ketua Komisi A, DPRD Bojonegoro, Sabtu, (05/06/2021) saat sosialisasi penguatan pendataan keluarga dan kelompok sasaran bangga kencana di Desa Ngrejeng, Kecamatan Purwosari, Bojonegoro. “Ayo turut sukseskan program pendataan keluarga di Bojonegoro,” ajak Lasmiran.
Turut hadir sebagai narasumber, Kepala Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra.Sofia Hanik,M.M. Dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kerjasama kemitraan antara Bapak Abidin Fikri, Anggota Komisi IX DPR RI dengan BKKBN. Agenda ini bertujuan agar bisa mensosialisasikan program Bangga Kencana dari BKKBN kepada seluruh lapisan masyarakat. ”Program Bangga Kencana sendiri diharapkan bisa meningkatkan kualitas keluarga di Indonesia, lewat kampanye/penyuluhan perencanaan berkeluarga, seperti rencana punya anak, pendidikan, dan sebagainya,” jelas Hanik.
Sofia Hanik juga menyampaikan bahwa Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo telah menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menjadi Ketua Pelaksanaan program percepatan penurunan kasus stunting di Indonesia. Hanik juga berpesan bahwa, “peran orang tua sangat penting untuk memantau perkembangan anak. Terutama ketika anak sudah beranjak remaja, orang tua harus bisa menjadi sahabat bagi anaknya. Jangan sampai anak terjerumus ke lingkungan dan pergaulan yang kurang baik, apalagi sampai terjadi pernikahan dini dan kelahiran di usia dini,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Bina Lini Lapangan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga berencana (P3AKB) Kabupaten Bojonegoro, Nur Lina S.H., M.Si. menyampaikan, bahwa terkait pendataan keluarga di kecamatan Purwosari sudah berjalan dengan baik. “Secara keseluruhan di kabupaten Bojonegoro pendataan keluarga yang dilakukan sudah mencapai 90,3 persen. Saat ini pendataan di Purwosari sudah selesai dan tinggal masuk ke proses entry data,” jelas Nur Lina.
