Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Selasa, 15 Juni 2021, 15:22 WIB
Last Updated 2021-06-15T08:22:51Z
BojonegoroViewerViral

Derita Kanker Ginjal, Balita Keluarga Kurang Mampu Butuh Uluran Tangan


BOJONEGORO - Hafiz ramadhan alfarezi, balita yang baru berumur satu tahun  satu bulan ini. Tampak lemah di atas gendongan ibunya. Sesekali ia tampak mengerang dan menangis, seakan menahan rasa sakit di perutnya  yang tampak membesar.

Hafiz anak pasangan ali ghufron dan marfuah, warga dusun tlogo, desa teleng, kecamatan sumberrejo, bojonegoro, ini. Didiagnosa menderita kanker ginjal oleh dokter rsud sosodoro jatikusumo bojonegoro, saat baru menginjak umur tiga bulan.

Saat itu, dengan bantuan kartu bpjs-kis. Hafiz sempat menjalani sejumlah pengobatan di rumah sakit setempat. Dan bahkan juga pernah di rujuk ke rumah sakit dokter seotomo surabaya untuk menjalani kemoterapi.

Namun, proses tersebut, terpaksa dihentikan atau ditunda sementara. Tak hanya karena pertimbangan kondisi hafiz yang makin memburuk dan lemah. Keterbatasan ekonomi orangtuanya yang tergolong warga prasejahtera, juga membuat upaya pengobatan hafiz, kini hanya dilakukan seadanya, dari rumahnya di dusun tlogo.

Marfuah, ibunda hafiz menuturkan kanker atau tumur ginjal yang menimpa anaknya ini, diketahui saat berumur tiga bulan. Saat itu, hafiz yang awalnya lahir dan tumbuh normal seperti balita pada umumnya. Mendadak demam dan terus saja menangis, iapun membawanya ke puskesmas untuk berobat, namun, karena tak kunjung sembuh. Selanjutnya, atas saran dan bantuan bidan desa, hafiz dibawa ke rsud sosodoro jatikusumo bojonegoro, dengan memanfaatkan kartu sehat bpjs-kis.

Setelah dilakukan pemeriksaan mendetail dan terdeteksi terdapat kanker atau tumor di bagian organ dalam. Oleh dokter rsud sosodoro jatikusumo, hafiz diberi rujukan untuk menjalani pengobatan di rumah sakit dokter sutomo surabaya. Namun, pengobatan ini tak berlangsung lama. Sebab, kondisi hafiz yang melemah, serta karena kondisi ekonomi keluarga.

Kini, meskipun mengantongi kartu indonesia sehat atau kis. Namun, keterbatasan biaya yang dialami kedua orang tuanya. Bahkan, membuat hafiz hanya dirawat di rumah neneknya di dusun tlogo, desa teleng.

Orangtua hafiz. Ali ghufrom, sehari-hari hanya bekerja kuli serabutan,  sedangkan istrinya marfuah adalah buruh pabrik biasa dengan upah yang minim.

Melihat kondisi hafiz saat ini. Diharapkan ada penanganan serius, dan juga bantuan dari pemerintah. Selain itu dibutuhkan pula uluran tangan para dermawan, untuk membantu pengobatan hafiz yang kini telah berumur 13 bulan.