JOMBANG - Penundaan pemberangkatan jamaah haji yang sudah dua kali terjadi, menimbulkan kegelisahan. Terutama bagi calon jamaah haji yang sudah bersiap. Termasuk pengganti calon jamaah haji yang meninggal selama penantian keberangkatan. Penyebabnya selain faktor usia juga dikarenakan mengalami sakit.
Seperti di kelompok bimbingan jamaah haji alkautsar yang beralamat di desa grogol kecamatan diwek, jombang. Sebanyak 18 calon jamaah haji meninggal dunia selama dua tahun penundaan keberangkatan ibadah di negeri arab saudi.
Faizin pengelola KBIH mengatakan, almarhum rata-rata telah mengantre haji selama 10 tahun. Mereka mendaftar haji pada tahun 2011 lalu. Namun takdir berkata lain, mereka lebih dahulu meninggal sebelum berangkat pada musim haji tahun 2021.
Pada musim haji tahun 2020 KBIH alkautsar membawa 320 orang. Karena ditunda, mereka akan diberangkatkan tahun 2021. Bagi cjh yang wafat, porsi hajinya dilimpahkan kepada ahli waris. Sehingga musim haji tahun 2021 yang akan berangkat haji ahli waris dari cjh yang wafat. Bahkan ada sebagian kecil yang mencabut karena tidak ada ahli waris yang mengambil jatah porsi hajinya.
Diantara 18 ahli waris yang sedianya akan berangkat haji tahun 2021, salah satunya adalah umi nadhiroh, warga desa karanglo, kecamatan mojowarno, jombang. Umi nadhiroh mendapat limpahan porsi dari ibunya, muni'ah yang wafat setelah pengumuman penundaan haji tahun 2020.
Sejumlah persyaratan pelipahan porsi telah dipenuhi umi nadhiroh hingga namanya masuk dalam daftar calon jamaah haji jombang tahun 2021. Termasuk mengikuti vaksinasi sebagai salah satu syaratnya. Namun, ahli waris ini terpaksa kecewa karena peniadaan haji dari indonesia tahun ini.
Kantor kemenag jombang pada tahun 2021 sedianya memberangkatkan sebanyak 1.051 orang cjh. Selain sama jumlah, nama-nama cjh juga sama dengan daftar cjh yang mengalami penundaan berangkat tahun 2020. Belum diketahui jumlah total cjh se kabupaten jombang yang meninggal dunia dalam masa penundaan haji.
Seperti di kelompok bimbingan jamaah haji alkautsar yang beralamat di desa grogol kecamatan diwek, jombang. Sebanyak 18 calon jamaah haji meninggal dunia selama dua tahun penundaan keberangkatan ibadah di negeri arab saudi.
Faizin pengelola KBIH mengatakan, almarhum rata-rata telah mengantre haji selama 10 tahun. Mereka mendaftar haji pada tahun 2011 lalu. Namun takdir berkata lain, mereka lebih dahulu meninggal sebelum berangkat pada musim haji tahun 2021.
Pada musim haji tahun 2020 KBIH alkautsar membawa 320 orang. Karena ditunda, mereka akan diberangkatkan tahun 2021. Bagi cjh yang wafat, porsi hajinya dilimpahkan kepada ahli waris. Sehingga musim haji tahun 2021 yang akan berangkat haji ahli waris dari cjh yang wafat. Bahkan ada sebagian kecil yang mencabut karena tidak ada ahli waris yang mengambil jatah porsi hajinya.
Diantara 18 ahli waris yang sedianya akan berangkat haji tahun 2021, salah satunya adalah umi nadhiroh, warga desa karanglo, kecamatan mojowarno, jombang. Umi nadhiroh mendapat limpahan porsi dari ibunya, muni'ah yang wafat setelah pengumuman penundaan haji tahun 2020.
Sejumlah persyaratan pelipahan porsi telah dipenuhi umi nadhiroh hingga namanya masuk dalam daftar calon jamaah haji jombang tahun 2021. Termasuk mengikuti vaksinasi sebagai salah satu syaratnya. Namun, ahli waris ini terpaksa kecewa karena peniadaan haji dari indonesia tahun ini.
Kantor kemenag jombang pada tahun 2021 sedianya memberangkatkan sebanyak 1.051 orang cjh. Selain sama jumlah, nama-nama cjh juga sama dengan daftar cjh yang mengalami penundaan berangkat tahun 2020. Belum diketahui jumlah total cjh se kabupaten jombang yang meninggal dunia dalam masa penundaan haji.
