Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Kamis, 16 September 2021, 15:21 WIB
Last Updated 2021-09-16T08:53:38Z
Pojok PituViewerViral

Tembakau Rusak, Petani Berharap Ada Asuransi Dan Subsidi Harga


NGAWI - Curah hujan yang terjadi beberapa hari terakhir membuat tanaman tembakau di kabupaten ngawi layu dan rusak. Bahkan tidak sedikit yang terancam gagal panen terlebih pada bulan ini mulai memasuki masa panen tembakau.

Sojo ketua asosiasi petani tembakau indonesia (apti) kabupaten ngawi mengatakan berharap ada perhatian dari pihak pemerintah. Baik dalam bentuk asuransi atau subsidi harga bagi para petani. Terlebih melalui dana bagi hasil cukai hasil tembakau (dbh cht) juga terdapat 35 persen yang diperuntukan kesejahteraan masyarakat yang terbagi menjadi tiga item diantaranya asuransi, blt, dan subsidi harga.

Sojo menambahkan, pihaknya berharap anggaran yang 35 persen tersebut bisa terserap, dengan menjalankan tiga program tersebut. Namun yang terpenting tidak menyalahi aturan. Terlebih saat ini petani tembakau sedang menghadapi kondisi riil dengan adanya cuaca yang dapat menjadikan tanaman tembakau di ngawi menjadi layu dan terancam gagal panen.

Sementara, kabid perkebunan dan holtikultura dinas pertanian kabupaten ngawi wibowo mengakui, beberapa hari terakhir curah hujan di kabupaten ngawi cukup tinggi. Kondisi ini berdampak pada tanaman tembakau yang sudah masuk masa panen. Menurutnya, dengan melihat kondisi yang dialami para petani tembakau tersebut pihak pemerintah sendiri akan berkoordinasi untuk memberikan program asuransi subsidi bagi para petani tembakau tercover di dana bagi hasil cukai hasil tembakau (dbhcht). Namun demikian untuk saat ini masih menunggu juklak dan juknisnya dalam penyaluran program tersebut.

Seperti diketahui luas lahan tanaman tembakau pada tahun 2021 ini mencapai 450 hektare dan yang sudah masuk mendekati panen tembakau sekitar 300 hektare sehingga. Akibat hujan ada sekitar 150 hektare tanaman tembakau dipastikan terancam gagal panen. Jika dihitung kerugiannya rata - rata untuk satu hektare untuk biaya tanam mencapai rp.30 - 40 juta.namun jika dihitung sampai dengan hasil panen bisa mencapai diatas rp 60 juta.