Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Kamis, 04 November 2021, 18:22 WIB
Last Updated 2021-11-04T11:39:44Z
BojonegoroTubanViewerViral

Derasnya Arus Sungai Diduga Dipicu Adanya Pembangunan Jembatan Penyeberangan



TUBAN - Tragedi perahu terbalik di bengawan solo perbatasan kabupaten tuban dan kabupaten bojonegoro, menyita perhatian banyak pihak. Kapolda jatim, irjen nico afinta, didampingi forkopimda kabupaten tuban meninjau langsung proses pencarian para korban, yang hilang terseret derasnya arus sungai.
 
Operasi pencarian korban melibatkan tim gabungan tni-polri, bpbd tuban, bpbd bojoengoro, basarnas surabaya, serta tagana. Proses pencarian, dilakukan dengan membentuk enam satuan tugas atau satgas. Lima satgas menyisir aliran sungai melalui jalur air, sementara satu tim menyisir melalui jalur darat atau melintasi tanggul sungai.
 
Sebanyak enam belas perahu diterjunkan dalam pencarian. Empat belas diantaranya perahu karet, dan dua lainnya perahu besi. Pencarian dilakukan hingga radius sejauh empat puluh kilometer.
 
Berdasarkan keterangan saksi-saksi, polisi menyatakan perahu terbalik disebabkan adanya perubahan arus air. Aliran sungai yang harusnya tenang berubah menjadi deras diduga dipicu dua faktor, yaitu hujan deras di wilayah hulu dan adanya proyek pembangunan jembatan. Namun pihak kepolisian masih memerlukan kajian lebih mendalam.
 
Diberitakan sebelumnya, kapal tradisional yang digunakan untuk penyeberangan sungai bengawan solo kabupaten tuban menuju bojonegoro maupun sebaliknya, terbalik. Dalam insiden tersebut 17 orang bersama kendaraan bermotor yang mereka bawa hanyut terbawa arus sungai. 10 orang selamat, sementara 7 orang dinyatakan hilang.