Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Rabu, 10 November 2021, 16:31 WIB
Last Updated 2021-11-10T09:38:13Z
Pojok PituViewerViral

Melihat Budaya Tedak Siten Yang Masih Dipertahankan Warga Nganjuk



NGANJUK - Warga di kabupaten nganjuk, masih melestarikan budaya jawa tedak siten. Budaya warisan leluhur ini dilakukan sebagai awal anak akan merangkak, atau turun ke tanah.

Salah satunya seperti yang dilakukan pasangan, yogi heru antono dan gita geofany, warga desa mungkung, kec rejoso, kabupaten nganjuk.

Putranya bernama abinna febtian rafasya yang usianya genap 7 bulan ini kini mulai merangkak di lantai. Untuk menandai itu, ia menggelar acara tedak siten.

Acara diawali memandikan anak, supaya anak terlihat segar dan bugar. Selanjutnya anak di beri pakaian adat jawa, sebagai tanda, anak tersebut keturunan orang jawa.

Selanjutnya, anak dihadapkan pada beberapa pilihan, seperti buku, bulpoint, uang dan sebagainya. Apapun yang dipilih anak diyakini akan menjadi cita citanya, dam membawa masa depan anak.

Tradisi lainnya, prosesi menaiki tangga, sebagai pertanda, awal anak dilahirkan, hingga mencapai mengarungi hidup setap demi setak, guna meraih kesuksesan.

Acara dilanjutkan anak dikurung dalam sebuah kurungan ayam. Prosesi ini menandakan kepatuhan anak kepada kedua orang tuanya.

Yogi heru antono, orang tua, mengatakan, prosesi tedak siten, adalah budaya jawa, yang hingga saat ini masih ia lakukan,  acara ini sebagai awal anaknya turun ke tanah.

Dari berbagai prosesi, yang paling ditunggu adalah berebut uang receh, yang di sebar kedua orang tua anak. Keseruan dalam berebut uang, menjadi kebahagian tersendiri bagi orang tua dan masyarakat sekitar.

Sumiati, salah satu warga yang ikut berebut uang, mengatakan, meski hanya mendapat recehan 20 ribu rupiah, tetapi ia mengaku  bahagia.

Tradisi jawa yang hampir ditinggalkan ini, semoga dapat kembali dibangkitkan, sebagai budaya jawa yang adi luhung.