TUBAN - Puluhan warga di desa wadung, kecamatan jenu, kabupaten tuban, mengaku kebingungan mencari pekerjaan. Hal ini disebabkan tanah yang dulu mereka gunakan sebagai mata pencaharian dengan bercocok tanam, terkena relokasi pembangunan kilang minyak pertamina rosneft.
Warga yang sebelumnya berprofesi sebagai petani, kini memilih untuk bekerja serabutan. Bahkan beberapa tidak bekerja dan mengandalkan uang hasil penjualan tanahnya dulu, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan, sebagian juga menghutang ke tetangga untuk kebutuhan sehari-hari.
Menurut data yang ada di kartu keluarga, setidaknya terdapat 151 rumah di desa wadung yang dulu terkena dampak relokasi pertamina. Warga yang rumahnya terdampak relokasi, kini membeli tanah di samping perusahaan dan mendirikan rumah dengan biaya dari uang ganti rugi yang diberikan pertamina.
Hingga kini, kondisi ekonomi masyarakat masih stabil. Namun diperkirakan 2 tahun kedepan akan menurun, karena tak ada pendapatan. Saat ini tenaga kerja yang sudah terserap oleh pertamina hanya sekitar 10 persen. Terutama para warga dengan rentang usia produktif.
Menurut sasmito kepala desa wadung, warga yang mendapatkan keuntungan besar dengan adanya pertamina tidaklah banyak, sekitar 20 persen, dan sebagian hanya mendapatkan untung dari penjualan bangunan saja.
Seperti yang dialami oleh sulikan, salah satu warga desa wadung, yang rumahnya terdampak relokasi. Kini sulikan tinggal di kampung baru desa wadung, bersama istri dan kedua anaknya.
Sebelumnya sulikan sempat bekerja di salah satu pt yang ada di pertamina. Namun karena terjadi kecelakaan kini sulikan menganggur di rumah. Sedangkan kedua anaknya belum bekerja, dan yang satunya masih duduk di bangku pendidikan smk.
Warga berharap agar pihak perusahaan mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi para masyarakat sekitar, terutama masyarakat ring satu agar mereka bisa mendapatkan pendapatan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Diberitakan sebelumnya, warga ring 1 pertamina rosneft menggelar demo di depan kantor pertamina setempat. Warga meminta agar pertamina mempekerjakan warga ring 1. Dalam demo tersebut, pengakuan seorang warga menjadi viral, setelah menyesal menjual tanahnya kepada pertamina. Sebab saat ini mereka tidak memiliki pekerjaan. Beberapa warga bahkan harus menjual ternaknya untuk bertahan hidup.
