Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Senin, 06 Juni 2022, 14:28 WIB
Last Updated 2022-06-06T07:43:14Z
TubanViewerViral

1.300 Sapi di Tuban Terpapar PMK, 6 Diantaranya Mati


TUBAN - Kasus penularan virus Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) di Kabupaten Tuban terus mengalami peningkatan. Hingga Senin (06/06/2022) tercatat, sebanyak 1.300 binatang ternak terjangkit virus PMK.

Guna mengurangi angka penularan, Petugas Dinas Ketahanan Pangan Pertanian Dan Peternakan Kabupaten Tuban terus melakukan pencegahan dengan memberikan pengobatan pada sapi yang terpapar virus pmk.

Hal tersebut salah satunya seperti yang dilakukan petugas di Desa Karanglo, Kecamatan Kerek,Tuban. Petugas melakukan upaya pencegahan penyebaran virus pmk dengan memberikan penanganan simtomatis dan suportif, pada binatang ternak.

Sementara itu, meski seluruh pasar ternak sudah ditutup. Namun, lalu lintas ternak masih ada. Hal tersebut mengakibatkan jumlah penularan virus pmk di kabupaten tuban terus mengalami peningkatan.

Hingga kini,wabah PMK telah menyebar di 19 kecamatan dari total 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Tuban. Dari 1.300 binatang ternak terpapar virus PMK, 6 diantaranya mati.

Kasus tertinggi PMK terjadi di Kecamatan Kerek. Tercatat ada 295 binatang ternak yang terpapar virus penyakit kuku dan mulut. Virus tersebut terus menyebar, dari binatang ternak satu ke binatang ternak lainya.

“Ini sapi saya sudah 3 hari terkena PMK, padahal saya tidak pernah ke Pasar Hewan.” Keluh Darsan, Peternak Sapi Desa Karanglo, Kecamatan Kerek, Tuban.

Sementara menurut Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian Dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Tuban, Pipin Diah Larasati. Penyebaran PMK di Tuban terjadi sangat cepat. Pasalnya, para pedagang ternak tetap melakukan lalu lintas jual beli antar kabupaten dan propinsi, meski pun pasar hewan di Tuban seluruhnya telah ditutup.

“Terkait PMK ini, Petugas terus memberikan penanganan simtomatis dan suportif, pada binatang ternak.” Tutur Pipin.

Penanganan simtomatisdilakukan dengan cara penanganan gejala, dengan melakukan penyuntikan pada hewan ternak yang terjangkit. Selain itu, petugas juga melakukan penanganan suportif, yaitu dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat, terkait cara pencegahan penyebaran virus PMK.

“Selain itu, kami juga melakukan penanganan PMK dengan menggunakan beberapa obat tradisional.” Terang Kabid Kesehatan Hewan DKPP Tuban.

Petugas juga menghimbau agar masyarakat segera melapor kepada petugas. Namun, pihaknya juga meminta agar masyarakat bersabar, mengingat jumlah kasus cukup banyak dan jumlah petugas terbatas.

“jika sapinya terjangkit, segera lapor kepada petugas. Tapi juga harus bersabar karena petugas terbatas.” Tutupnya.