BOJONEGORO - Kasus PMK di Kabupaten Bojonegoro hingga kini terus mengalami peningkatan. Hingga Sabtu (11/06/2022) tercatat, sebanyak 706 hewan ternak di 27 Kecamatan di Bojonegoro terjangkt PMK. Kasus paling banyak masih terjadi di Kecamatan Gayam, yakni sebanyak 71 kasus.
Terkait hal ini, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro, sudah menyediakan obat yang digunakan untuk mengobati hewan ternak yang terjangkit PMK. Nantinya obat berupa antibiotik, antiseptik, analbesik dan analgesik tersebut akan diberikan pada hewan ternak berupa suntikan beberapa kali hingga hewan ternak tersebut berangsur sembuh.
“Penyuntikan obat dilakukan oleh manti hewan ternak dari dinas peternakan dan perikanan Bojonegoro yang ada di tiap kecamatan.” Terang Bambang Sutopo, Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro.
Bambang Sutopo menambahkan, keseterdiaan obat PMK di Kabupaten Bojonegoro masih mencukupi. Selain itu, pihaknya juga sudah mengajukan dana untuk tambahan obat PMK kedepannya.
“InsyaAllah mencukupi dan kami juga sudah antisipasi jika ada kekurangan.” Tambahnya.
Sementara itu, dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah mengeluarkan surat tanggap darurat adanya wabah PMK, ini dilakukan mengingat kasus PMK terus meningkat di seluruh daerah di Jawa Timur.
Terkait hal ini, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro, sudah menyediakan obat yang digunakan untuk mengobati hewan ternak yang terjangkit PMK. Nantinya obat berupa antibiotik, antiseptik, analbesik dan analgesik tersebut akan diberikan pada hewan ternak berupa suntikan beberapa kali hingga hewan ternak tersebut berangsur sembuh.
“Penyuntikan obat dilakukan oleh manti hewan ternak dari dinas peternakan dan perikanan Bojonegoro yang ada di tiap kecamatan.” Terang Bambang Sutopo, Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro.
Bambang Sutopo menambahkan, keseterdiaan obat PMK di Kabupaten Bojonegoro masih mencukupi. Selain itu, pihaknya juga sudah mengajukan dana untuk tambahan obat PMK kedepannya.
“InsyaAllah mencukupi dan kami juga sudah antisipasi jika ada kekurangan.” Tambahnya.
Sementara itu, dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah mengeluarkan surat tanggap darurat adanya wabah PMK, ini dilakukan mengingat kasus PMK terus meningkat di seluruh daerah di Jawa Timur.
